CITRA SEKSUALITAS DAN POLITIK DALAM PUISI MBELING KARYA REMY SYLADO: KAJIAN EKLEKTIK

Sarwo Edi Wardana(1*),

(1) Prodi Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

 

Artikel ini membahas tentang citra seksualitas dan politik di Indonesia dalam puisi mbeling pada antologi Puisi Mbeling karya Remy Sylado dengan pendekatan eklektik, yaitu pendekatan yang menggabungkan dua pendekatan. Dalam penelitian ini, dua pendekatan yang dipilih adalah ekspresivisme dan pragmatik. Dari pendekatan ekspresivisme menggunakan teori Keluhuram perspektif Longinus melalui lima sumber keluhuran dan dari pendekatan pragmatik menggunakan teori Efek Relief perspektif Simon O. Lesser yang memanfaatkan terminologi psikoanalisis. Hasil penelitian ini menyimpulkan dua pendekatam yang digunakan, secara umum menunjukkan bahwa citra seksualitas ditampilkan sangat sempit dan terfokus pada kaum heteroseksual, marginalisasi kaum homoseksual (LGBT+), dan citra perempuan dengan berbagai kondisi yang dianggap tidak ideal; sedangkan citra politik sebagian besar menunjukkan rezim Orde Baru (Orba) yang korup, menciptakan trust issue, ilusif, dan hipokrit.

Kata Kunci: puisi mbeling, citra, seksualitas, politik, eklektik

 

ABSTRACT

 

This paper discussed the image of sexuality and politics in Indonesia in the mbeling poems on Remy Sylado's anthology Puisi Mbeling with an eclectic approach, that's an approach that combines two approaches. In this study, the two approaches were chosen expressivism and pragmatics. The expressivism approach was chosen with Longinus' theory of sublime perspective through five sources of sublime and the selection a pragmatic approach was chosen with Simon O. Lesser's perspective relief effect theory which utilizes psychoanalytic terminology. The results of this study are concluded from two perspectives used which in general shows that the image of sexuality displayed is very narrow in focus on heterosexuals, marginalizes homosexuals (LGBT+), and women with various conditions that are considered not ideal, while the political image is broadly most of them show the corrupt Orde Baru (Orba) regime, creating trust issues, fraud, and hypocrisy.

Keywords: mbeling poetry, image, sexuality, politics, eclectic


Keywords


mbeling poetry; image; sexuality; politics; eclectic; puisi mbeling; citra; seksualitas; politik; eklektik

Full Text:

PDF

References


de Jonge, Casper C. 2012. “Dionysius and Longinus on The Subleme: Rhetoric and Religious Language”. The American Journal of Philology. Diakses melalui https://www.jstor.org/stable/23269805. Vol. 113, No. 2. Hal. 271-300.

Eagleton, Terry. 2006. Teori Sastra: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Freud, Sigmund. 2002. Psikoanalisis Sigmund Freud. Diterjemahkan dari A General Introduction to Psychoanalysis (1958) oleh Ira Puspitorini. Yogyakarta: Ikon Teralitera.

Mahendra, Ilham. 2014. “Representasi Citra Orang Indonesia dalam Puisi Mbeling karya Remy Sylado”. Jurnal Bahtera Sastra Indonesia. Diakses melalui https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_Antologi_Ind/article/view/633/469. Vol. 2, No. 2. Hal. 1-18..

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2017. Pengkajian Puisi. Cetakan ke-XV. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prasetyo, Gregorius Agung Rendra. 2017. “Seksualitas dalam Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan”. Sintesis. Vol. 11, No. 1. Hal. 53-67.

Ratna, Nyoman Kutha. 2017. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riniwati, S. A. 2007. "Maknawi Puisi Mbeling dalam Belajar Apresiasi Puisi". Jurnal Penelitian Inovasi, 172-189.

Sayuti, Suminto A. 2002. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media.

Sylado, Remy. 2004. Puisi Mbeling. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Taum, Yoseph Yapi. 1997. Pengantar Teori Sastra. Ende, Flores: Penerbit Nusa Indah.

___________________. 2015. Sastra dan Politik: Representasi Tragedi 1965 dalam Negara Orde Baru. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

___________________. 2017. “Kritik Sastra Diskursif: Sebuah Reposisi”. Makalah Seminar Nasional Kritik Sastra. Kritik Sastra yang Memotivasi dan Menginspirasi. Jakarta: Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Teeuw, A. 2003. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v16i2.4852

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Sarwo Edi Wardana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis