PENGGUNAAN ALIH KODE DALAM MILIS BEASISWA
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Studi ini bertujuan untuk menganalisis alih kode yang ditemukan di komunitas mailing list (milis)
pencari beasiswa. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: faktor sosial apa sajakah
yang mempengaruhi penggunaan alih kode yang terjadi di komunikasi virtual tersebut? Penelitian
deskriptif kualitatif ini mengkaji 31 surat elektronik pada grup milis beasiswa <http://
groups.yahoo.com/group/beasiswa/>. Hasil penelitian menunjukan bahwa alih kode terjadi karena
dipengaruhi empat faktor. Pertama, topik tentang beasiswa memegang peranan penting dalam
mendorong terjadinya fenomena bahasa ini.Dalam beberapa konteks, alih kode terjadi karena
penggunaan Bahasa Inggris lebih tepat untuk menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan
beasiswa. Kedua, latar belakang pendidikan para anggota milis memungkinkan mereka menggunakan
multi bahasa dan mengalihkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris untuk berkomunikasi satu sama
lain. Ketiga, adanya solidaritas virtual diantara partisipan juga berkontribusi pada terjadinya
fenomena ini.Gaya bahasa yang digunakan diantara anggota milis adalah gaya bahasa kasual
karenasuasana pembicaraan tidak formal maka mereka dapat secara leluasa menggunakan alih
bahasa. Keempat, fungsi percakapan di dalam milis, yaitu untuk memberikan informasi dan
memotivasi para anggota, juga mendorong penggunaan alih kode . Studi ini memaparkan informasi
mengenai cara orang berinteraksi dan berkomunikasi melalui email satu sama lain.
pencari beasiswa. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: faktor sosial apa sajakah
yang mempengaruhi penggunaan alih kode yang terjadi di komunikasi virtual tersebut? Penelitian
deskriptif kualitatif ini mengkaji 31 surat elektronik pada grup milis beasiswa <http://
groups.yahoo.com/group/beasiswa/>. Hasil penelitian menunjukan bahwa alih kode terjadi karena
dipengaruhi empat faktor. Pertama, topik tentang beasiswa memegang peranan penting dalam
mendorong terjadinya fenomena bahasa ini.Dalam beberapa konteks, alih kode terjadi karena
penggunaan Bahasa Inggris lebih tepat untuk menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan
beasiswa. Kedua, latar belakang pendidikan para anggota milis memungkinkan mereka menggunakan
multi bahasa dan mengalihkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris untuk berkomunikasi satu sama
lain. Ketiga, adanya solidaritas virtual diantara partisipan juga berkontribusi pada terjadinya
fenomena ini.Gaya bahasa yang digunakan diantara anggota milis adalah gaya bahasa kasual
karenasuasana pembicaraan tidak formal maka mereka dapat secara leluasa menggunakan alih
bahasa. Keempat, fungsi percakapan di dalam milis, yaitu untuk memberikan informasi dan
memotivasi para anggota, juga mendorong penggunaan alih kode . Studi ini memaparkan informasi
mengenai cara orang berinteraksi dan berkomunikasi melalui email satu sama lain.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24071/sin.v12i1.1743
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Truly Almendo Pasaribu, J. B. Gunawan, Mega Wulandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sintesis
View My Stats Sintesis