STRUKTURALISME LEVI-STRAUSS SEBAGAI PARADIGMA PENYELESAIAN KONFLIK: STUDI KASUS DUA LEGENDA RAKYAT NUSANTARA

Yoseph Yapi Taum(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Claude Li-Strauss (1908-2009) adalah pakar strukturalisme terkemuka yang percaya bahwa struktur pemikiran manusia purba (savage mind) sama dengan struktur pemikiran manusia modern (civilized mind) karena sifat dasar manusia sebenarnya sama. Berbagai tradisi lisan, khususnya mitos, memiliki kualitas logisdan bukan estetis, psikologis, ataupun religius. Mitos adalah sebuah dunia yang kontradiktif. Dalam mitos seolah-olah tidak ada logika dan tidak ada kontinuitas. Hakikat mitos adalah sebuah alat logis sebagai upaya untuk mencari pemecahan terhadap kontradiksi-kontradiksi empiris yang dihadapi masyarakat dan yang tidak terpahami oleh nalar manusia. Dengan memahami satuan-satuan naratif (mitheme), pembagian adegan-adegan cerita, dan identifikasi episode-episode cerita, analisis struktururalisme Levi-Strauss dapat menemukan logika di balik mitos tertentu. Karena itulah, bagi Levi-Strauss sastra lisan dan mitos memiliki pesan-pesan kultural terhadap anggota masyarakat.
Kajian yang bersifat akademis terhadap persoalan-persoalan masyarakat, termasuk fenomena tradisi lisan, memerlukan landasan teoretis yang memadai. Tulisan ini bermaksud memperkenalkan teori Strukturalisme Levi-Strauss sebagai sebuah paradigma akademis dalam memahami fenomena sastra lisan sebagai sarana penyelesaian konflik-konflik empiris dalam masyarakat. Untuk itu, tulisan ini mengulas dua buah cerita rakyat, yaitu cerita Wato Wele-Lia Nurat (masyarakat Lamaholot Flores Timur) dan legenda Suku Tengger (Bromo, Jawa Timur). Melalui perspektif Levi-Strauss, dapat dipahami bahwa legenda-legeda tersebut merupakan alat logika yang dipergunakan masyarakatnya untuk menyelesaikan kontradiksi-kontradisi empiris yang mereka hadapi.
Kata kunci: strukturalisme, konflik empiris, pesan kultural

Full Text:

PDF

References


Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2006. Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press.

Anderson, B.R.O.G. 1972. The Idea of Power in Javanese Culture, dalam Hoit. C., ed.Culture and Politics in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press.

Anonim., 2014. Upacara Adat Kasada. http://kebudayaanindonesia.net/id/c u l t u r e / 1 1 5 9 / u p a c a r a - a d a t - kasada#.Ulsh9lP9chA

Barlow, Colin, et.al. 1989. Potensi-potensi Pengembangan Soslal Eko-nomi di Nusa Tenggara Timur. Canberra: Australian National University.

Bertens, K., 1985. Filsafat Barat Abad XX Jilid II Perancis. Jakarta: Gramedia. Depdikbud, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi IV). Jakarta: Gramedia.

Fernandez, F.K. 1981. Semana Santa: Upacara Devoci Tradisional di Larantuko. Larantuka: Konfrerta Reriha Rosari.

Galtung, Johan. 1980. The True Worlds: A Transnational Perspectives. New York: MacMillan Co.

Graham, Penelope. 1985. Issues in Social Structure in Eastern Indonesia. Oxford University Press.

Kennedy, R. 1955. A Notes on Indonesia: Flores 1949-1950. Human Relations Area. Levi-Strauss, Claude, 1958. The Structural Study of Myth dalam Thomas A. Sebeok(Ed). Myth: A Symposium. Bloomongton: Indiana University Press.

Mubyarto, et.al. 1991. Etos Kerfa dan Kohesi Sosial Masyarokat Sumba, Rore, Sabu, Timor di WIT. Yogyakarta: P3PK UGM.

Petu, Piet. 1967. Nusa Nipo: Nama Pribumi Nusa Flores. Ende: Nusa Indah.

Ricklefs, M.C., 1993. A History of Modern Indonesia Since c.1300, Second Edition. London: MacMillan.

Soewondo, Bambang, et.al. 1987. Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggom Timur. Jakarta: Depdikbud.

Soemargono, K. et.al. 1992. Profil Propinsi RI: Nusa Tenggara Timur. Jakarta: PT lntermasa.

Taum, Yoseph Yapi. 1993. Tradisi dan Transformasi Cerita Wato Weie-Lla Nurat dalam Cerita Rakyat FIores Timur. Tesis S-2 Universitas Gadjah Mada.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.

Van Wouden, F.A.E. 1985. Klen, Mitos don Kekuasaan: Struktur Sosial Indonesia Bagian Timur. Jakarta: Grafiti Pers.

Vatter, Ernst. 1984. Ata Kiwan. Diterjemahkan dari Ata Kiwan Unbekannte Berguolker Im Tropisehen Holland (1932) oleh S.D. Sjah. Ende Nusa lndah.

Wikipedia, 2014. Suku Tengger. Wikipedia Bahasa Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v8i2.1022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Yoseph Yapi Taum

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis