PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PERAN NITISEMITO DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LOKALITAS
(1) Universitas Negeri Semarang
(*) Corresponding Author
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Model Pembelajaran Berbasis Nilai Pada Mata Pelajaran Sejarah, (2) mengetahui penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui pembelajaran Sejarah Lokal Tokoh Nitisemito dalam Perjuangan Pergerakan Nasional, (3) Faktor pendukung tercapainya pembelajaran sejarah berbasis lokalitas. Pendekatan penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode deskriptif analisis berdasarkan metode sejarah yang melalui lima tahapan antara lain pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, dan interpretasi, dan penulisan sejarah. Adapun pengumPulan sumber yang dilakukan dengan membaca buku dan mengakses beberapa artikel jurnal ilmiah. Sumber yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menentukan berbagai informasi dan fakta. Di dalam hasil belajar sejarah tidak selalu berkaitan dengan aspek pengetahuannya saja tetapi belajar sejarah sudah harus mementingkan aspek prosesnya Pembelajaran sejarah sudah seharusnya mampu mengemas fakta-fakta sejarah dalam bentuk permasalahan dan mampu memberikan nilai-nilai terutama nilai nasionalisme dari sejarah lokal sehingga dapat dirasakan oleh peserta didik. Pembelajaran sejarah yang demikian nantinya akan bermanfaat dan dapat digunakan bagi peserta didik dengan dijadikan sebagai bahan pertimbahan untuk bertindak. Pembelajaran sejarah yang menggunakan pembelajaran berbasis nilai melalui model pembelajaran sejarah berbasis VCT (Value Clarification Technique) yang didukung dengan faktor-faktor untuk mencapai pembelajaran yang baik dan ideal. Model pembelajaran semacam ini dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menemukan, dan menganalisi nilai yang ada dalam peristiwa sejarah terutama terkait dengan peranan dari tokoh Nitisemito dalam pergerakan nasional. Peserta didik tidak hanya disuguhkan dengan fakta-fakta sejarah tetapi juga dituntut untuk mampu menemukan nilai-nilai yang ada dalam peristiwa tersebut terutama dapat menentukan nilai-nilai yang relevan dengan dirinya.
Kata kunci : Nitisemito, Sejarah Lokal, Model Pembelajaran, Nasionalisme, Belajar Bermakna
Full Text:
PDFReferences
Hartono, k. (1996). Model-model dalam pengajaran sejarah. Semarang: ikip semarang press.
Hariyono. (2017). Sejarah Lokal: Mengenal Yang Dekat, Memperluas Wawasan.
SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kesebelas, Nomor 2, Desember 2017.
Hill, C.P. 1956. Saran-Saran Tentang Mengajarkan Sejarah. Jakarta: Perpustakaan Perguruan Kementrian
Joyce, B., dkk. 2009. Models of Teaching. Terj Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza.
Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Kirschenbaum, H. 2000. From Values Clarification to Character Education: A Personal Journey. Journal Of Humanistic Counseling, Education And Development. 39.
Purwati (2018). Lemahnya Moral di Kalangan Peserta Didik. http://jatengpos.co.id/ lemahnya-moral-di-kalangan-peserta.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. 6.
Suryadi, Andy. 2012. Pembelajaran sejarah dan problematikannya. Dalam Historia Pedagogia. Vol. 1 No. 1. Hal. 75-76.
Widja, I gede. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Stategi Serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta: P2LPTK.
Wasino, E. S. (2018). Metode Penelitian Sejarah dari Riset hingga Penelitian. DI Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.
Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
DOI: https://doi.org/10.24071/hv.v3i2.6229
DOI (PDF): https://doi.org/10.24071/hv.v3i2.6229.g3803
Refbacks
- There are currently no refbacks.