Penerapan Teori Kebenaran dalam Evaluasi Pendidikan Iman Katolik: Studi Kasus Ujian Doa-Doa Dasar pada Calon Penerima Komuni Pertama Dengan Difabilitas Mental
(1) Yogyakarta State University
(*) Corresponding Author
Abstract
The evaluation of Catholic religious education requires an inclusive and fair approach, especially in the context of preparing for first communion. The aim of this paper is to review such evaluations through the lens of truth theory, highlighting the challenges faced by children with cognitive conditions such as dyslexia, ADHD, and intellectual disabilities. The method of memorizing basic prayers in first communion exams is considered to not always reflect a true understanding of faith, especially for children with cognitive conditions. The ethical implications of assessments that do not consider these special needs result in injustice towards children with cognitive disabilities. To ensure inclusivity, the research recommends modifications in the evaluation process, including the use of more flexible and holistic alternative evaluation methods. Although this paper provides relevant insights into the issue, further research involving participants of religious education and Catholic practitioners is needed to develop a more inclusive evaluation approach. In conclusion, the evaluation of Catholic religious education needs to consider the needs of individuals with cognitive disabilities to achieve inclusivity and justice in line with the teachings of the Catholic Church.
Abstrak
Evaluasi pendidikan iman Katolik memerlukan pendekatan yang inklusif dan adil, terutama dalam konteks persiapan penerimaan komuni pertama. Tujuan dari makalah ini adalah meninjau evaluasi tersebut melalui lensa teori kebenaran, dan menyoroti tantangan yang dihadapi anak-anak dengan kondisi kognitif seperti disleksia, ADHD, dan keterbelakangan mental. Metode hafalan doa-doa dasar dalam ujian komuni pertama dianggap tidak selalu mencerminkan pemahaman yang benar tentang iman, terutama bagi anak-anak dengan kondisi kognitif. Implikasi etis dari penilaian yang tidak mempertimbangkan kebutuhan khusus ini adalah ketidakadilan terhadap anak-anak dengan disabilitas kognitif. Untuk memastikan inklusivitas, penelitian merekomendasikan modifikasi dalam proses evaluasi, termasuk penggunaan metode evaluasi alternatif yang lebih fleksibel dan holistik. Meskipun makalah ini memberikan wawasan yang relevan dengan permasalahan, perlu dilakukan penelitian lanjutan yang melibatkan peserta pendidikan iman dan praktisi Katolik untuk pengembangan pendekatan evaluasi yang lebih inklusif. Kesimpulannya, evaluasi pendidikan iman Katolik perlu memperhatikan kebutuhan individu dengan disabilitas kognitif untuk mencapai inklusivitas dan keadilan yang sesuai dengan ajaran Gereja Katolik
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ang, K. (2021, February 18). Keynote speech dari Father Kenny Ang untuk Pembukaan Program FOCUS 2021 mengenai Pentingnya Pengetahuan akan Iman [Video]. YouTube. https://youtu.be/kU-SpQ5Iqos?si=zpzivl0AKGLUULN7
Anjarningsih, H. Y. (2021). Disleksia-perkembangan di Indonesia: Perspektif Siswa dan Guru. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Atabik, A. (2014). TEORI KEBENARAN PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU: Sebuah Kerangka Untuk Memahami Konstruksi Pengetahuan Agama.
Bakker, A., & Zubair, A. C. (2007). Metodologi Penelitian Filsafat.
De Pacheconai, C. (2022). Tingkat Kehafalan Peserta Komuni Pertama Mengenai Doa-Doa Pokok di Paroki Ratu Rosari Kesatrian. In Theos: Jurnal Pendidikan Agama dan Teologi, 2(10), 351-357. https://doi.org/10.56393/intheos.v2i3.1284
Martasudjita, E. (2005). Ekaristi. Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral. Kanisius.
Orong, Y. (2023). Rekonstruksi Metodologi Penelitian Filsafat. Jurnal Yaqzhan, 9(1). Available online at http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/yaqzhan/index. Departement of Aqeedah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin, Adab and Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Indonesia.
Paskalia, E. M. (2021). PELAKSANAAN PEDOMAN PENERIMAAN KOMUNI PERTAMA KEUSKUPAN SURABAYA DI PAROKI SANTO CORNELIUS MADIUN (Doctoral dissertation, WINAPress).
Russell, A. E., Moore, D. A., & Ford, T. (2016). Educational Practitioners’ beliefs and Conceptualisation about The Cause of ADHD: A Qualitative Study. Emotional and Behavioural Difficulties, 21(1), 101-118.
Suaedi. (2016). Pengantar Filsafat Ilmu (N. Januarini, Ed.; A. T. Putra, Desain Sampul; G. Kusnadi & M. Ihsan, Korektor). PT Penerbit IPB Press. ISBN: 978-979-493-888-1
Sudarman. (2014). Fenomenologi Husserl sebagai Metode Filsafat Eksistensial. Al-Adyan, 9(2), Juli-Desember 2014. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/177848-ID-none.pdf
Tim Medis Siloam Hospitals. (2023, November 9). Disleksia pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya. Siloam Hospitals. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-disleksia
Tim Medis Siloam Hospitals. (2024, 28 Februari). Gangguan Perilaku ADHD - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Langkah Penanganannya. Siloam Hospitals. Diakses dari https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-adhd
Timur, C. C. (2020). Belas Kasih Allah dalam Penerimaan Komuni Suci bagi Orang dengan Retardasi Mental. Media, 11(1), September 2020.
Widyawati, S. (2013). Filsafat Ilmu sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pendidikan. GELAR: Jurnal Seni Budaya, 11(1), Juli 2013.
Yayasan Lembaga SABDA. (n.d.). Kebenaran. Studi Kamus. Diakses dari https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=kebenaran
DOI: https://doi.org/10.24071/div.v2i2.8808
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-2311
P-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-5434
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.