PENGEMBANGAN DWIBAHASAWAN YANG SEIMBANG UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHASA-BAHASA DAERAH DI INDONESIA

I. Praptomo Baryadi(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Dalam tulisan ini dibahas perihal pergeseran bahasa-bahasa daerah di Indonesia yang dalam satu dasa warsa terakhir ini menjadi keprihatinan banyak pihak. Pergeseran bahasa-bahasa daerah di Indonesia ini dikhawatirkan dapat mengancam kebertahanan kebhinekaan bahasa dan kekayaan budaya di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kuatnya dominasi penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai ranah komunikasi. Selain itu, ada gejala bahasa daerah tidak diajarkan oleh orangtua kepada anaknya dan juga bahasa daerah tidak dipelajari oleh para siswa di sekolah.
Solusi yang dapat ditawarkan adalah pengembangan dwibahasawan yang seimbang bagi anak bangsa Indonesia agar menguasai bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara setara.
Dwibahasawan yang seimbang itu kemudian dapat dikembangkan menjadi multibahasawan yang seimbang, yaitu menguasai bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan satu bahasa asing atau lebih. Agar tetap bertahan hidup, bahasa daerah harus diwariskan dari generasi ke generasi melalui pendidikan dalam keluarga dan di sekolah. Selain itu, masyarakat berkewajiban memperkuat pewarisan bahasa daerah itu melalui penyediaan berbagai ranah komunikasi bagi penggunaan bahasa daerah. Pewarisan bahasa daerah itu akan semakin kuat jika didukung oleh pemerintah, lembaga kebahasaan, dan peneliti bahasa sesuai dengan porsi tugasnya masing-masing.
Kata kunci: pergeseran bahasa, bahasa daerah, dwibahasawan, bhineka tunggal ika, masyarakat
anekabahasa


Full Text:

PDF

References


Alwi, Hasan dan Dendy Sugono (Eds.). 2011. Politik Bahasa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Halim, Amran (ed.). 1984. Politik Bahasa Nasional. Jilid 2. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kaswanti Purwo, Bambang. 2000. Bangkitnya Kebhinekaan Dunia Linguistik dan Pendidikan. Orasi Ilmiah pada upacara pengukuhan guru besar linguistik di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta pada tanggal 10 November 2000. Jakarta: Mega Media Abadi.

Masyarakat Linguistik Indonesia. 2014. Linguistik Indonesia. Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia. Volume ke-32, Nomor 1. Februari 2014.

Ruddyanto, C. 2011. Peran dan Balai dan Kantor Bahasa dalam Perencanaan Bahasa. Dalam Perencanaan Bahasa pada Abad Ke-21: Kendala dan Tantangan: Risalah Simposium Internasional Perencanaan Bahasa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Simbolon, Parakitri T. 1999. Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad Ke-21. Diterbitkan atas kerja sama Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB)-LIP, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), dan The Ford Foundation.

Sumarsono dan Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Sabda.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v8i2.1020

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 I. Praptomo Baryadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis
slot gacor slot