PRASANGKA GENDER DAN EMANSIPASI PEREMPUAN DALAM NOVEL SANG MAHARANI KARYA AGNES JESSICA

Benedikta Haryanti(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Tulisan ini bertujuan mengungkapkan prasangka gender dan emansipasi perempuan dalam novel Sang Maharani karya Agnes Jessica. Prasangka gender adalah anggapan yang salah kaprah tentang gender dan jenis kelamin. Emansipasi perempuan adalah pelepasan diri perempuan dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah serta pembebasan diri dari kekangan hukum yang membatasi kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang dan maju. Prasangka gender dalam novel Sang Maharani adalah (a) harga perempuan hanya terletak pada kecantikannya, (b) perempuan tidak pantas untuk bersekolah tinggi-tinggi karena tugas utama perempuan adalah melayani suami dan bekerja layaknya ibu rumah tangga, (c) perempuan selalu dianggap satu tingkat lebih rendah dari laki-laki, dan (d) stereotip ibu tiri yang jahat dikukuhkan oleh tokoh Sari. Prasangka gender tersebut kemudian mendorong lahirnya emansipasi perempuan. Emansipasi perempuan dalam novel Sang Maharani adalah (a) perempuan berani bangkit dari keterpurukan, (b) perempuan terjun dalam bidang publik, dan (c) pemaknaan ulang terhadap virginitas.
Kata kunci : kritik sastra feminis, prasangka gender, emansipasi perempuan.

References


Budiman, Arif. 1981. Pembagian Kerja Secara Seksual. Jakarta: PT. Gramedia.

Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ervita dan Puji Astuti. 2002. Memahami Gender dan Kekerasan terhadap Perempuan.

Yogyakarta: Rifka Hanisa Womens Crisis Center.

Fakih, Mansoer. 2003. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Feillard, Andree. Potensi Perubahan Relasi Gender di Lingkungan Umat Islam: Sebuah Proyeksi dan Pemaparan Data. Dalam Syafiq Hasyim (peny.) Menakar Harga Perempuan. 1999. Bandung: Penerbit Mizan.

Hamim, Anis dan Siti Roswati Handayani. 2002. Menjadi Paralegal bagi Perempuan Korban Kekerasan. Yogyakarta: Rifka Hanisa Womens Crisis Center.

Hidayat, M. Adityawarman. 1987. Ibu Tiri dan Anak Tiri. Dalam Majalah Mawas Diri. September 1987, hlm. 6063.

Jessica, Agnes. 2009. Sang Maharani (cetakan I). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Murniati, A.P. 1992. Perempuan Indonesia dan Pola Ketergantungan. Dalam Budi Susanto dkk. (Peny.) Citra Wanita dan Kekuasaan (Jawa). Yogyakarta: Kanisius.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sarumpaet, R.I. 1975. Wanita Teladan. Bandung: Indonesia Publishing House.

Siregar, Lies Hermin. 1984. Wanita Indonesia dan Kepribadian Wiraswasta. Dalam Perjuangan Wanita Indonesia: 10 Windu setelah Kartini 19041984. Jakarta: Departemen Penerangan RI.

Sofia, Adib. 2009. Kritik Sastra Feminis: Perempuan dalam Karya Kuntowijoyo. Yogyakarta: Citra Pustaka.

Sugihastuti. 2002. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiyatmi. 2012. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta: Ombak.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v7i1.975

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013 Benedikta Haryanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis