Penggunaan Afiks Bahasa Gaul di Twitter
(1) Brawijaya University
(2) Brawijaya University
(3) Brawijaya University
(4) Brawijaya University
(*) Corresponding Author
Abstract
Bahasa akan terus berkembang sesuai dengan lingkungan sosialnya, pun demikian dengan penggunaan bahasa gaul yang marak digunakan pengguna media sosial, salah satunya pengguna Twitter. Adapun tujuan penelitian ini mengkaji tren-tren bahasa baru terus diciptakan dan tren terbaru yang beredar sehingga menghasilkan pembentukan bahasa gaul melalui afiks yang tidak sesuai dengan kaidah yang ada. Melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian empiris yang didasarkan pada tingkah laku subjek penelitian, dalam hal ini pengguna media sosial Twitter, maka didapatkan hasil penelitian yaitu baik pada afiks meN-, peN-, ter-, dan ber- ditemukan perubahan pada proses pembentukan kata juga pada makna dan fungsinya. Afiks meN + verba berubah menjadi meN+adjektiva; afiks peN- + verba dan peN- + adjektiva (kata-kata tertentu), berubah menjadi peN- + adjektiva yang berlaku di kata yang tidak tepat; afiks ter- + verba dasar, nomina dasar, adjektiva, adverbia, dan pereposisi, berubah menjadi ter- + adjektiva dalam kata yang tidak tepat, dan ter- + nomina yang berlaku sebagai kata ulang; afiks ber- + verba berubah menjadi ber- + kata ulang berbentuk verba.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anis, P. T. (2018). Kata-kata slang dalam Instagram. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi, 1(2), 1—15.
Asdar. (2018). Metode penelitian pendidikan: Suatu pendekatan praktik. Pustaka AQ.
Azizah, A. R. (2019). Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa gaul di kalangan remaja. Skripta, 5(2), 33—39.
Isodarus, P.B. (2021). Perubahan paradigma dalam kajian bahasa. Sintesis, 15(1), 67—79.
Kridalaksana, H. (2009). Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. PT Gramedia Pustaka.
Lessard-Clouston, M. (2013). Teaching vocabulary. TESOL International Association.
Lieber, R. (2015). Introducing morphology. Cambridge University Press.
Miles, M. B. & Huberman, A. M. (2014). Analisis data kualitatif: Buku sumber tentang metode-metode baru. UI Press.
Raditya, L. O. M. S. (2021). Penggunaan bahasa gaul (bahasa alay) di Twitter. BASINDO, 5(1), 117—123.
Rahmannia, M. & Widodo, P. (2019). The comparative study between Indonesian blend words and English blend words. Jurnal LingTera, 6(1), 1—7.
Ratnasari, A. O. (2018). Pemetaan afiksasi buku juara jurnal bahasa Indonesia mahasiswa BIPA 2016/2017. BAPALA, 5(2), 1—9.
Setyawati, N. (2014). Pemakaian bahasa gaul dalam komunikasi di jejaring sosial. Sasindo, 2(2). https://doi.org/10.26877/sasindo.v2i2%20Agustus.974
Sudadi. (2021). Teknik pembentukan kosakata bahasa gaul dan penggunaannya pada teks iklan di media sosial. Jalabahasa, 17(1), 101—102.
Sudaryanto. (2015). Metode dan teknik analisis bahasa. Sanata Dharma University Press.
Sulaeman, Agus. (2019). Metodologi penelitian bahasa dan sastra. Edu Pustaka.
Yan, M. T., Isodarus, P. B., dan Wardani, M. M. S. (2019). Imbuhan Pembentuk Kata Kerja dalam Bahasa Dayak Kenyah Bakung. Sintesis, 13(2), 82—92.
Zaim, M. 2018. Shifiting the system of Indonesian word formation: The study on morphology and sociolinguistics of acronyms, blending, dan clipping. Humanus, 16(1), 248—262.
DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v17i1.5314
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Salamah Salamah, Millatuz Zakiyah, Wakhidatus Salma, Pratista Widya Satwika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sintesis
View My Stats Sintesis