IRONISME MANGUNWIJAYA DENGAN NOVEL DURGA UMAYI

Cornelius Iman Sukmana

Abstract


Novel Durga Umayi adalah novel terakhir karya Y.B. Mangunwijaya. Ada banyak ironi yang diceritakan oleh Mangunwijaya. Tokoh utamanya mengalami transformasi kehidupan sejak masa kolonial Belanda hingga Orde Baru, juga perubahan situasi bangsa Indonesia. Mangunwijaya memandang perubahan-perubahan itu sebagai “wajar”. Namun sebagai novel ironi, yang dianggap “wajar” itu seharusnya tidak demikian. Untuk menaafsirkan novel ini, di sini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan perspektif ironisme (Rorty). Akhirnya dipahami bahwa ironisme merupakan strategi Mangunwijaya untuk melakukan kritik terhadap situasi sosial.


Keywords


Durga Umayi; Mangunwijaya; ironisme

Full Text:

PDF

References


Allen, Pamela, 1999. “Kebangsaan dan Pencitraan dalam Tiga Roman Mangunwijaya”, dalam Menjadi Generasi Pasca-Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, hlm. 163-203 (teks asli terbit dalam majalah Kalam, Edisi 8, 1996, hlm. 101-119)

Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Algesindo

Ayu Utami. 2009. “Romo Mangun dan Kanon Sastra Keindonesiaan”, dalam Penziarahan Panjang Humanisme Mangunwijaya. Jakarta: Penerbit Bukun Kompas, hlm. 43-66.

Bodden, Michael H. 1999. “Wanita Sebagai Bangsa dalam Durga Umayi”, dalam Sindhunata (ed). Menjadi Generasi Pasca Indonesia, Kegelisahan Y.B. Mangunwijaya. Yogyakarta: Kanisius, hlm. 206-265. (krangan asli: “Women as Nation in Mangunwijaya’s ‘Durga Umayi’”, Indonesia 56, Oktober 1996, hlm. 53-82).

Keeler, Waard. 1999. “Durga Umayi dan Dilema Pascakolonialis”, dalam Menjadi Generasi Pasca-Indonesia, Yogyakarta: Kanisius, hlm. 267-309 (tulisan ini pernah disampaikan dalam seminar “Postcoloniality and Modern Indonesian Literature”, diorganisir oleh Keith Foulcher dan Tony Day, di Sidney University, 29-31 Mei 1998; diterjemahkan oleh Bernardus Hidayat).

Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mangunwijaya, Y.B. 2018. Durga Umayi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas (cetakan pertama Penerbit PT Pustaka Grafiti, 1991).

_____. 1999. “Novel Saya dan Lakon Wayang”, dalam Menjadi Generasi Pasca-Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, hlm. 114 (pernah dimuat dalam majalah Kalam, Edisi 9, 1997, hlm. 54-58).

_____. 1999. “Sastrawan Hati Nurani”, dalam Menjadi Generasi Pasca Indonesia: Kegelisahan Y.B. Mangunwijaya. Yogyakarta: Kanisius, hlm. 39-47.

Mashuri, 2013. “Dekonstruksi Wayang dalam Novel Durga Umayi”, Jurnal Poetika, vol. 1, No. 1, hlm. 16-29.

Prasetyono, Dwi Sunar. 2011. Buku Lengkap Majas dan 3000 Peribahasa. Yogyakarta: Diva Press.

Rorty, Richard. 1989. Contingency, Irony, and Solidarity. Cambridge: Cambridge University Press.

Windarto, A. 2019. “Nasionalisme Perempuan d(ar)i Jawa Kajian Budaya atas Novel Durga Umayi Y.B. Mangunwijaya”, Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Budaya, Vol. 14, no. 1, hlm. 7-14.

Yapi Taum, Yoseph. 2010. “Wacana Multikulturalisme dalam Novel Durga Umayi Karya YB. Mangunwijaya”, Arah Reformasi Indonesia: Jurnal Budaya, Sejarah, dan Bahasa, No. 40. hlm. 29-49.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v16i2.4482

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Cornelius Iman Sukmana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis