PERUBAHAN PARADIGMA DALAM KAJIAN BAHASA

Praptomo Baryadi Isodarus(1*),

(1) Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini membahas perubahan paradigma dalam kajian bahasa. Persoalan yang dibicarakan adalah (i) perubahan paradigma apa saja yang telah terjadi dalam kajian bahasa selama ini dan (ii) apa ciri dari setiap paradigma. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, digunakan teori paradigma dari Thomas Khun (1989) dan Harimurti Kridalaksana (1993). Kajian ini dilakukan melalui studi pustaka. Dari studi pustaka, diketahui bahwa sekurang-kurangnya telah terjadi empat ragam perubahan paradigma dalam kajian bahasa, yaitu paradigma filsafat, paradigma historis, paradigma formal, dan paradigma fungsional. Paradigma filsafat dalam kajian bahasa berkembang sejak abad ke-5 sebelum Masehi. Pada masa itu kajian bahasa masih merupakan bagian dari filsafat. Paradigma historis mendominasi pengkajian bahasa pada abad ke-19. Penelitian bahasa berparadigma historis dilakukan dengan membandingkan unsur-unsur dalam dua bahasa atau lebih yang dipandang sekerabat untuk menyusun kaidah perubahan-perubahan yang terjadi. Paradigma formal berkembang selama abad ke-20. Ciri penting dari paradigma formal adalah bahasa diteliti dari struktur internalnya dalam kurun waktu tertentu. Paradigma fungsional dalam kajian bahasa mulai berkembang pada menjelang abad ke-21. Paradigma fungsional berpandangan bahwa penggunaan bahasa itu tidak semata-mata berhubungan dengan faktor-faktor internal (di dalam) bahasa, tetapi juga berkaitan dengan faktor-faktor eksternal (di luar) bahasa.


Keywords


paradigma linguistik; paradigma filsafat; paradigma historis; paradigma formal; paradigma fungsional

Full Text:

PDF

References


Baryadi, I. Praptomo. 1997. Teori Ikon Bahasa: Salah Satu Pintu Masuk ke Dunia Semiotika. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Baryadi, I. Praptomo. 2012. Bahasa, Kekuasaan, dan Kekerasan. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Baryadi, I. Praptomo. 2015. Teori-teori Linguistik Pascastruktural Memasuki Abad ke21. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Chauchard, Paul. 1983. Bahasa dan Pikiran. Diterjemahkan oleh A. Widyamartaya dari judul buku asli Le Langage et La Pensee. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Crystal, David. 1980. A First Dictionary of Linguistics and Phonetis. Boulder, Colorado: Eastview Press.

Dik, Simon. 1981. Functional Grammar. Dordrecht – Holland/Cinnaminson – U.S.A: Foris Publications.

Keraf, Gorys. 1996. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. “Sintaksis Fungsional: Sebuah Sintesis”. Dalam Penyelidikan Bahasa dan Perkembangan Wawasannya II. Jakarta: Masyarakat Linguistik Indonesia. Halaman 204-231.

Kuhn, Thomas S. 1989. Peran Paradigma dalam Revolusi Sains. Diterjemahkan oleh Tjun Surjaman. Bandung: Penerbit Remadja Karya C.V.

Peirce, Charles. 1985. “Logic as Semiotics: The Theory of Signs”. Dalam Robert E. Innis (Ed.). Semiotics: An Introductory Anthology. Bloomington: Indiana University Press. Hlm. 1-23.

Ramlan, M. 1979. “Tradisi Tatabahasa Bahasa Indonesia Hingga Tahun 70-an”. Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Ilmu Bahasa Indonesia di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada.

Ramlan, M. 1985. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset.

Revesz, G. 1956. The Origin of Prehistory of Language. Diterjemahkan dari bahasa Jerman oleh J. Butler. London: Longmans, Green and Co.

Seiler, Hansjakob. 1995. “Iconicity between Indicativity and Predicativity”. Dalam Raffaele Simon (Ed.). Iconicity in Language. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins Publishing Company. Hlm. 141-152.

Stalnaker, Robert C. 1978. “Assertion”. Dalam Peter Cole (Ed.). Syntax and Semantics. New York: Academic Press. Halaman 505-624.

Suhardi, B. 2005. “Tokoh-tokoh Linguistik Abad Ke-20”. Dalam Kushartanti dkk (Eds.). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 200-2019.

Van Zoest, Aart.1992. “Interpretasi dan Semiotika”. Dalam Panuti Sudjiman dan Aart van Zoest (Eds.). Serba-serbi Semiotika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 1-25.

Wodak, Ruth. 1996. Disorders of Discourse. Singapore: Longman Singapore Publisher (Pte) Ltd.

Yule, George. 1996. Pragmatik. Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni dari buku asli Pragmatics (Oxford: Oxford University Press, 2006). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v15i1.3273

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Praptomo Baryadi Isodarus

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis