LUBANG BUAYA: MITOS DAN KONTRA-MITOS
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Wacana tentang Lubang Buaya merupakan salah satu wacana dominan dalam masa pemerintahan Orde Baru. Narasi-narasi resmi yang diproduksi negara (state) dan direproduksi masyarakat (society) cenderung menyebarkan kesan menakutkan bahkan menyeramkan. Tulisan bertujuan mengungkapkan narasi-narasi tentang Lubang Buaya sebagai sebuah mitos politik. Dalam penelusuran, ditemukan kenyataan bahwa mitos Lubang Buaya yang telah diawetkan melalui narasi sejarah, monumen, museum, film, hari peringatan sesungguhnya telah mengalami proses demitologisasi. Secara khusus, sastrawan Indonesia mengawali proses demitologisasi Lubang Buaya dengan menciptakan kontra mitos dalam karya-karya mereka.
Tulisan ini menyimpulkan tiga hal. Pertama, mitos tentang peristiwa yang terjadi di Lubang Buaya mengandung muatan nilai-nilai emosional yang jelas-jelas dimaksudkan untuk kepentingan propaganda politik. Kedua, mencuatnya pandangan-pandangan yang berbau kontroversial dalam mitos itu menunjukkan bahwa saat ini telah terjadi proses demitologisasi, yaitu proses menghilangkan mitos sebelumnya. Ketiga, sebagai sebuah tragedi nasional, peristiwa Lubang Buaya dan G30S tetap akan dikenang. Sebagai bagian dari usaha untuk tetap mempelajari pengalaman masa lampau itulah, kita akan tetap terbuka menerima segala penafsiran baru mengenai peristiwa itu.
KATA KUNCI G30S, Orde Baru, mitos, kontra-mitos, demitologisasi
Full Text:
PDFReferences
Adam, Asvi Warman. 2003. Dilema Megawati di Lubang Buaya dalam Kompas, Rabu, 8 Oktober.
Adam, Asvi Warman. 2004. Menciptakan Beragam Narasi Tragedi 1965 dalam Kompas, Sabtu, 18 September.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2006. Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press.
Aminuddin, Indarwati dan Agus Sopian. 2007. Misteri Lubang Buaya. Didownload dari: http://www.mesias.8k.com/ tanggal 20 Oktober.
Budiawan. 2004. Mematahkan Pewarisan Ingatan: Wacana Anti-Komunis dan Politik Rekonsiliasi Pasca-Soeharto. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM).
De Jong, P.E. de Josselin. 1980. Myth and Non-Myth in Man, Meaning, and History: Esays in Honour og H. G. Schulte Nordholt, R. Schefold, J. W. Schoorl, J. Tennekes (Eds). The Hague: Martinus Nijhoff.
Diniah, Hikmah. 2007. Gerwani Bukan PKI: Sebuah Gerakan Feminisme Terbesar di Indonesia. Yogyakarta: Carswati Books.
Djarot, Eros. 2006. Sejarah, di Antara Kebenaran dan Pembenaran dalam Siapa Sebenarnya Soeharto: Fakta dan Kesaksian Para Pelaku Sejarah G-30-S/PKI. Jakarta: Media Kita.
Ernst, Thomas M. 1999. Land, Stories, and Resources: Discourse and Entification in Onabasulu Modernity in American Anthropologist 101 (1): 88-97. Copyright 1999, American Anthropological Association.
Foster, Robert J. 1991. Making National Cultures in the Global Ecumene in Annual Review Anthtropol. Copyright 1991, Annual Reviews Inc.
Harsutejo. 2007. Lubang Buaya (Serial G30S 3-17). Didownload dari http:// www.progind.net/modules/wfsection/article.php?articleid=295.
Junus, Umar. 1986. Sosiologi Sastera: Persoalan Teori dan Metode. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia.
Kartodirdjo, Sartono. Marwati Djoened Poeponegoro, Nugroho Notosusanto, 1977. (Edisi 2) Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka.
Mabes ABRI. 1995. Bahaya Laten Komunisme di Indonesia: Jilid IV Pemberontakan G30S/PKI dan Penumpasannya. Jakarta: Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Poyk, Gerson. 1966. "Perempuan dan Anak-anaknya." Horison No. 5 Tahun I, Nopember 1966, mulai hal. 139.
Ricklefs, M.C. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi.
Sulistyo, Hermawan. 2000. Palu Arit di Ladang Tebu: Sejarah Pembantaian Massal yang Terlupakan (Jombang-Kediri 1965-1966). Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), Yayasan Adikarya IKAPI, dan The Ford Foundation.
Taum, Yoseph Yapi, 2006. Representasi Tragedi 1965 dalam Karya Sastra Indonesia: Dinamika Universalitas dan Lokalitas dalam Jurnal Ilmiah Kebudayaan Sintesis, Vol. 4 No. 2, Oktober 2006.
. 2007. Menyaksikan Jiwa-jiwa Yang Dibantai: Mengajarkan Tragedi 1965 Melalui Karya Sastra. Makalah dibawakan dalam Seminar BIPSI XXIX, 28 30 Oktober 2007 di Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah.
Walton, John. 2001. Collective Memory and Action: The Production of California History. Davis: University of California.
Wardaya, Baskara T. 2006. Bung Karno Menggugat: Dari Marhaen, CIA, Pembantaian Massal 65 hingga G30S. Yogyakarta: Galang Press.
Wieringa, Saskia Eleonora. 1999. Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia. Jakarta: Garda Budaya.
DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v6i1.2709
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Yoseph Yapi Taum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sintesis
View My Stats Sintesis