LEKSIKON BIOTIK DI PANGGUNG MUSIK: PERSPEKTIF EKOLINGUISTIK

F.X. Sinungharjo(1*),

(1) Indonesian Literature, Faculty of Literatue, Universitas Sanata Dharma
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini mendeskripsikan leksikon biotik di panggung musik dari perspektif ekolinguistik. Leksikon tersebut dilihat dari bentuk secara kebahasaan, dianalisis referennya, dan dilihat penggunaannya dalam panggung musik Indonesia. Penelitian ini melalui tiga tahap. Pertama disaring data-data melaluis studi pustaka dan dikenai teknik rekam catat dan disusun dalam daftar alfabetis dan dicari pula informasi yang menyertai seperti genre dan asal pelaku musik tersebut. Lalu data-data tersebut diolah menggunakan metode padan, baik padantranslasional, ortografis dan padan referensial (Sudaryanto, 2015). Hal tersebut untuk melihat kesamaan, perbedaan, dan kesamaan hal pokok. Metode padan tersebut dilakukan dengan beberapa teknik-teknik metode padan (Kesuma, 2007; Sudaryanto, 2015). Pertama, teknik pilah unsur penentu. Daya pilah yang digunakan dalam teknik ini adalah daya pilah translasional untuk unsur kebahasaan asing, referensial untuk unsur acuan yang digunakan, lalu ortografis untuk melihat cara bahasawan menata ejaan NP. Kedua, teknik hubung banting untuk mencari kesamaan, perbedaan, dan kesamaan hal pokok dari data NP yang ditemukan. Setalah itu hasil analisis disajikan dalam informal dan formal. Dari pengamatan ini ditemukan bahwa NP didominasi oleh leksikon Indonesia dan sebagian kecil leksikon bahasa asing, NP mengalami proses naturalistik baik dari segi penulisan dan segi proses morfologis. Referensi leksikon biotik meliputi hewan dan tumbuhan beserta hal metaforis dan historis yang menyertainya. Ada hubungan genre musik dan pengombinasian leksem biotik, yaitu leksem biotik lebih dominan pada musik dangdut. Lalu pemakaian unsur biotik sebagai unsur pusat ditemukan pada genre musik yang popoular dan rock. Adapun pemakaian unsur biotik sebagai atribut terlihat pada musik reggae, punk, alternative, dan hardcore.

Keywords


ekolinguistik; nama panggung; biotik; leksikon; morfologi

Full Text:

PDF

References


Baryadi, I. Praptomo. 2011. Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Brown, Keith. Jim Miller. (2013). The Cambridge Dictionary of Linguistics. Cambridge: University Press.

Chaer A. dan Agustina L. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Cousins, S. D. (2012). A semiotic approach to mind and culture. Culture and Psychology. https://doi.org/10.1177/1354067X11434834

Dharmasasmitha, V., & Widiasavitri, P. N. (2017). PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANTARA PENDENGAR MUSIK HARDCORE DENGAN PENDENGAR MUSIK KLASIK. Jurnal Psikologi Udayana. https://doi.org/10.24843/jpu.2017.v04.i01.p01

Elman, J. L. (2009). On the meaning of words and dinosaur bones: Lexical knowledge without a lexicon. Cognitive Science. https://doi.org/10.1111/j.1551-6709.2009.01023.x

Ekowardono, B. Karno. (2019). Morfologi Bahasa Indonesia Kajian dengan Ancangan WP dan Teori Leksem. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Febriyando. (2017). Kolaborasi Musik Rock Dan Alat Musik Polopalo Dalam Karya The Physical Compate (Sebuah Eksplorasi Musik). Jurnal Warna.

Ferguson, G. M., Boer, D., Fischer, R., Hanke, K., Ferreira, M. C., Gouveia, V. V., Tekman, H. G., Chang, A., Pilati, R., Bond, M. H., Adams, B. G., de Garay Hernndez, J., Gonzlez Atilano, M. L., Moreno Garca, L. I., Clobert, M., Prade, C., Saroglou, V., & Zenger, M. (2016). Get Up, Stand Up, Stand Up for Your Rights! The Jamaicanization of Youth Across 11 Countries Through Reggae Music? Journal of Cross-Cultural Psychology. https://doi.org/10.1177/0022022116632910

Halliday, M. A. K. (2001). New ways of meaning - the challenge to applied linguistics. Ecolinguistics Reader: Language, Ecology and Environment.

Haugen, Einar. 1972. The Ecology of Language. Stanford, CA: Standford University Press.

Hermaji, B. (2014). Penggunaan Bahasa Alay Pada SMS di Kalangan Remaja. Cakrawala.

Ismail, R. (2017). MUSIK ROCK ALTERNATIF DALAM KALANGAN REMAJA: ISU SUB-BUDAYA REMAJA DAN PEMBANGUNAN INSAN DALAM ERA GLOBALISASI. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya. https://doi.org/10.25077/jantro.v19i1.66

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibokks

Kinanti, K. P., & Rachman, A. K. (2019). METAFORA TUMBUHAN DALAM PERIBAHASA INDONESIA (KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF). BELAJAR BAHASA. https://doi.org/10.32528/bb.v4i1.1867

Kravchenko, A. V. (2016). Two views on language ecology and ecolinguistics. Language Sciences, 54, 102113. https://doi.org/10.1016/j.langsci.2015.12.002

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kridalaksana, Harimurti. (1989). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Kroll, J. F., & Dijkstra, T. (2010). The Bilingual Lexicon. In The Oxford Handbook of Applied Linguistics, (2 Ed.). Oxford University Press.

https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780195384253.013.0024

Lakoff, G., & Johnson, M. (1980). Methapors We Live By. In University of Chicago. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Laksanti, I Desak Ketut Titis Ary. 2018. Nama-Nama Panggung Penyanyi Dangdut di Indonesia. Skrpisi S-1. Fakultas Ilmu Budaya. Sastra Indonesia. Univeritas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Li, Y. (2017). A semiotic theory of institutionalization. Academy of Management Review. https://doi.org/10.5465/amr.2014.0274

Lubis, K. (2018). SEMIOTIK FAUNA DALAM ACARA MANGUPA PADA PERKAWINAN ADAT TAPANULI SELATAN: KAJIAN EKOLINGUISTIK. LINGUISTIK?: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 3(1), 33. https://doi.org/10.31604/linguistik.v3i1.33-45

Ogeden , C.K. dan I.A. Richards. (1972). The Meaning of Meaning: A Study of the Influence of Language upon Thought and of the Science of Symbolism. London: Routledge & Keegan. Paul. 11 Maret 2018. http://www.abebooks.co.uk/book-search/title/the-meaning-of-meaning-astudy-of-the-influence-of-language-upon-thought-and-of-the-science-ofsymbolism/author/ogden-c-k-richards-i-a/

Peter, H. W., & Chomsky, N. (1968). Aspects of the Theory of Syntax. The Modern Language Review. https://doi.org/10.2307/3722650

Puschmann, C., & Burgess, J. (2014). Metaphors of big data. International Journal of Communication.

Pustejovsky, J. (2015). Lexicon. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences (pp. 943948). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.53020-7

Putra, W. D., Krisanjaya, K., & Muliastuti, L. (2016). PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA. Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra Indonesia. https://doi.org/10.21009/arkhais.071.05

Ramlan, M. (2009). Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.

Santoso, W. J. (2017). Analisis Sosio-Ekono-Ekolinguistik terhadap Pemertahanan Leksikon Tanaman Tradisonal untuk Bumbu Masak bagi Mahasiswi di Kota Semarang. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 2(2), 69. https://doi.org/10.26737/jp-bsi.v2i2.250

Saussure, F. (2002). Curso de Lingstica General. Tonos Digital: Revista Electrnica de Estudios Filolgicos.

Setyanto, D. W. (2015). Makna dan Ideologi Punk. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 1(02), 134141. https://doi.org/10.33633/andharupa.v1i02.964

Subayil, I. (2017). EKOLOGI PENAMAAN KELURAHAN DI KOTA MATARAM. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 3(1), 8392. https://doi.org/10.22225/jr.3.1.95.83-92.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa . Yogyakarta: SDU Press.

Suhandano. (2007). KATEGORI TUMBUH-TUMBUHAN WIT DAN SUKET DALAM BAHASA JAWA: Humaniora, 19 (1). https://doi.org/10.22146/jh.895

Suktiningsih, W. (2016). DIMENSI PRAKSIS DAN MODEL DIALOG LEKSIKON FAUNA MASYARAKAT SUNDA: KAJIAN EKOLINGUISTIK. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 2(1). https://doi.org/10.22225/jr.2.1.241.142-156

Susanti, Rika. 2012. Metafora Hewan dalam Peribahasa Bahasa Indonesia suatu Kajian Linguistik Antropologis. Skripsi S-1 thesis. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia: Tasikmalaya.

The Cambridge Companion to Pop and Rock. (2001). In The Cambridge Companion to Pop and Rock. https://doi.org/10.1017/ccol9780521553698

Wallach, J. (2014). Notes on Dangdut Music, Popular Nationalism, and Indonesian Islam. In Sonic Modernities in the Malay World. https://doi.org/10.1163/9789004261778_010.

Wijana, I Dewa Putu. (2004). Makian Dalam Bahasa Indonesia: Studi tentang Bentuk dan Referensinya: Humaniora, 16 (3). https://doi.org/10.22146/jh.1304.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v14i2.2675

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 F.X. Sinungharjo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis