Komunitas Sega Mubeng, sebuah Kajian Tentang Peran Aktor Sosial dalam Membangun Relasi Lintas Agama

Stephanus Bayu Laksono(1*), Martinus Joko Lelono(2),

(1) Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
(2) Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


In Yogyakarta, a community was born that emerged from a concern in society. This community is called Sega Mubeng Community. This community is a social community initiated by the Catholic Church. Care and concern for others are the main mission of this community. Concretely, caring for others is carried out by sharing packed rice for others on the side of the road, such as: pedicab drivers, beggars, buskers, and homeless people. As it grew, this community, initially attended only by people from the Catholic Church, later transformed into an interfaith community in which people from outside the Catholic Church also participated. The Sega Mubeng Community is an interfaith community model that may be implemented in the future. Using Anthony Giddens' structural theory approach, this article will discusss the role of social actors in initiating change in society. Learning from Giddens, there will always be individuals who understand their society and initiate change. In this case, the Sega Mubeng community is an example of a social change movement that takes place through the role of social actors.

Abstrak

Di Yogyakarta lahir sebuah komunitas yang muncul dari sebuah keprihatinan di tengah masyarakat. Komunitas tersebut bernama Komunitas Sega Mubeng. Komunitas ini adalah sebuah komunitas sosial yang diinisiasi oleh Gereja Katolik. Perhatian dan kepedulian terhadap sesama menjadi misi utama dari komunitas ini. Secara konkret, kepedulian terhadap sesama dilakukan dengan kegiatan berbagi nasi bungkus kepada sesama yang berada di pinggiran jalan, seperti: tukang becak, pengemis, pengamen dan gelandangan. Dalam perkembangannya, komunitas yang pada awalnya hanya diikuti oleh orang-orang dari Gereja Katolik ini kemudian diikuti juga oleh orang-orang di luar Gereja Katolik. Komunitas Sega Mubeng menjadi salah satu model komunitas lintas agama yang dapat dilakukan di masa mendatang. Melalui pendekatan teori strukturasi Anthony Giddens, tulisan ini akan membahas tentang bagaimana peran aktor sosial di dalam menginisiasi sebuah perubahan di tengah masyarakat. Belajar dari Giddens, akan selalu ada individu-individu yang memahami masyarakatnya dan menginisiasi perubahan. Dalam hal ini Komunitas Sega Mubeng menjadi salah satu contoh gerakan perubahan di tengah masyarakat yang terjadi karena peran dari aktor sosial.


Keywords


Sega Mubeng Community; initiation; inter-faith; structural theory; social actors; Komunitas Sega Mubeng; inisiasi; lintas iman; teori struktural; aktor sosial

References


Britannica, Editor. “Anthony Giddens.” https://www.britannica.com/biography/AnthonyGiddens diakses pada 10 September 2023.

Derrida, Jacques. Of Grammatology. Baltimore: John Hopkins University Press, 1976.

Giddens, Anthony. Central Problems in Social Theory: Action, Structure, and Contradiction in Social Analysis. Berkeley: University of California Press, 1979.

Giddens, Anthony. A Contemporary Critique of Historical Materialism. London: Macmillan, 1981.

Giddens, Anthony. The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Berkeley: University of California Press, 1986.

Giddens, Anthony. New Rules of Sociological Method. California: Stanford University Press, 1993.

Giddens, Anthony, dan Christopher Pierson. Conversations with Anthony Giddens: Making Sense of Modernity. California: Stanford University Press, 1998.

Nashir, Haedar. “Memahami Strukturasi Dalam Perspektif Sosiologi Giddens.” Jurnal Sosiologi Reflektif 7, no. 1 (2012): 1–9.

Nirzalin, N. “Mendamaikan Aktor Dan Struktur Dalam Analisis Sosial Perspektif Teori Strukturasi Antony Giddens.” Jurnal Sosiologi Usk (Media Pemikiran & Aplikasi) 3, no. 1 (2013): 15–24.

Priyono, B. Herry. Anthony Giddens: Suatu Pengantar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2002.

Ritzer, George. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Ritzer, George, dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media, 2005.

Saussure, Ferdinand de. Course in General Linguistics. London: Peter Owen, 1960.

Susanto, Adi, Mirawati Wahyuni, Bahar Muharram, Moh Taufiq Asdar, Nisar Nasrullah, Putri Aulia Karim, Iva Murida, Moh Zaldy Febri St Rahma, Nugrahayu Musmuliana, and Muhammad Ali Imran. Biografi Tokoh-Tokoh Sosiologi Klasik Sampai Postmodern. Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020.

Temelini, M. Wittgenstein’s and the Study of Politics. Canada: University of Toronto Press, 2015.




DOI: https://doi.org/10.24071/snf.v2i1.8491

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

     

E-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, September 2023) 3047-0714

P-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, September 2023) 3047-1451

Kaliurang St No.KM, RW.7, Joho, Condongcatur, Depok, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55281, Indonesia

Flag Counter

Proceedings of The National Conference on Indonesian Philosophy and Theology is licensed under CC BY-SA 4.0