EKOLOGI SEBAGAI JEMBATAN DIALOG UMAT ANTARAGAMA

Abialtar Altar Pappalan(1*),

(1) Sekolah Tinggi Theologia Intim Makassar
(*) Corresponding Author

Abstract


The relationship between religious communities, especially in Indonesia, is very dynamic. This cannot be separated from the fact that the level of tolerance among religious communities in Indonesia can be greatly influenced by several factors, one of which is politics, as it is stated by the Ministry of Religious Affairs. Therefore, Indonesian society needs to constantly strive to maintain harmony within the community. The purpose of this writing is to explore the importance of a bridge of dialogue among religious communities in promoting harmony. The bridge of dialogue in question is the issue of ecology, such as forest fires, environmental pollution, illegal logging, and so on. The research method used in this paper is literature study, which involves reading, taking notes, and examining various readings relevant to the topic, and then placing them within the theoretical framework based on the thinking of Stanlay J. Samartha about Pneumatology Religionum and the mutualization model of Paul Knitter. The results show that there is a bridge in the form of a common understanding of ecology as God's creation, and it is the responsibility of all religious communities to preserve it together.

Abstrak

Hubungan umat beragama khususnya di Indonesia sangatlah dinamis. Hal ini tidak dapat terlepas dari kenyataan yang dikemukakan oleh Kemenag bahwa tingkat toleransi antar umat agama di Indonesia bisa sangat dipengaruhi oleh beberapa keadaan, salah satunya politik. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia perlu selalu mengupayakan dan menjaga kerukunan dalam masyarakat. Tujuan tulisan ini adalah menggali pentingnya sebuah jembatan dialog antar umat beragama dalam mengupayakan kerukunan. Jembatan dialog yang dimaksud adalah masalah ekologi yang sedang dihadapi, misalnya pembakaran hutan, pencemaran lingkungan, penebangan liar, dan lain sebagainya. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini studi kepustakaan, yaitu dengan cara membaca, mencatat serta menelaah berbagai bacaan yang sesuai dengan pokok yang dibahas, kemudian menempatkannya dalam kerangka berpikir teoritis berdasarkan pemikiran Stanlay J. Samartha tentang Pneumatologi Religionum dan kerangka berpikir model mutualisasi Paul Knitter. Hasilnya menunjukkan bahwa ada jembatan berupa pemahaman yang sama terhadap ekologi sebagai ciptaan Tuhan dan menjadi tugas semua umat beragama memeliharanya sebagai tanggung jawab bersama.


Keywords


bridge, dialog, ecology, environment, pneumatology religionum, dialog antaragama, ekologi, jembatan, lingkungan hidup, pneumatologi religionum.

References


Bevans, Stephen B. Model-Model Teologi Kontekstual, terj. Yosef Maria Florisan. Maumere: Ledalero, 2013.

Bonnet, M. Environmental Education and the Issue of Nature, dalam Journal of Curriculum Studies, Vol 39. No,6, 2007.

Borrong, Robert P. Kronik Ekoteologi: Berteologi Dalam Konteks Krisis Lingkungan, dalam Jurnal STULOS, Vol, 17. No 2, 2019.

Ka’ban, M.S. pengelolahan Lingkungan Hidup dalam Perspektif Islam, dalam Jurnal Millah Vol.VI, No.2, 2007.

Kartono, Kartini. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: ALUMNI, 1998.

Katu, Jefri Hina Remi. Teologi Ekologi: Suatu Isu Etika Menuju Eskatologi Kristen, dalam Ceraka: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, Vol.1, Nomor 1, 2020.

Kim, Kirsteen. The Holy Spirit in the world: a global conversation, dalam ANVIL, Volume 25, No 3, 2008.

Knitter, Paul F. Pengantar Teologi Agama-agama. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Liang, Mulyadi. Memelihara hubungan harmonis antara manusia dengan alam, dalam Buku Saku: Jiang Dao Umat Khonghucu, Jakarta:ICLIE, 2020.

Lontoh, Liem Liliany. Berbakti dengan menjaga Kelestarian Alam, dalam Buku Saku: Jiang Dao Umat Khonghucu, Jakarta:ICLIE, 2020.

Moh. Khoeron (ed) “Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2021 Masuk Kategori Baik.” Diakses 4 Sep 2022, https://www.kemenag.go.id/read/indeks-kerukunan-umatberagama-tahun-2021-masuk-kategori-baik.

______ “Pencanangan Tahun Toleransi 2022.” Diakses 4 Sep 2022, https://kemenag.go.id/read/pencanangan-tahun-toleransi-2022.

Ngahu, Silva S. Thesalonika. Mendamaikan Manusia Dengan Alam: Kajian Ekoteologi Kejadian 1:26-28, dalam Pengarah: Jurnal Teologi Kristen, Vol.2 Nomor 2, 2020.

Patora, Marianus. Peran Kekristenan dalam Menghadapi Masalah Ekologi, dalam Jurnal Teruna Bhakti, Vol 1. No, 2, 2019.

Pranoto, Minggus Minarto. Pneumanologi Religionum dalam Pemikiran Stanley J. Samartha dan Amos Young, dalam Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja, Vol 5, no. 1, 2021.

Rambe, Toguan, dkk. Islam dan Lingkungan Hidup:Menakar Relasi Keduanya, dalam Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-agama, Vol.1, No.1, 2021.

Riyanto, E. Armada. Dialog Interreligius:Historisitas, Tesis, Pergumuan, Wajah. Yogyakarta:Kanisisus, 2010.

Schaff, Philip. The Apostolic Father with Justin Marty and Irenaeus. Ediburg: T&T Clark, 1993.

Schumann, Olaf H. Menghadapi Tantangan, Memperjuangkan Kerukunan. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2018.

Setiawan, Chandra, dkk. Buku Panduan Manusia, Hutan dan Perubahan Iklim dalam Perspektif Khonghucu. Jakarta:Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis. 2020.

Sholeh, Ismail dan Siti Nur Azizatul Luthfiyah, “Konsep Tri Hita Karana dalam Pandangan Masyarakat Hindu Tengger”, Jurnal Fenomena Vol. 17 No. 1, 2018.

Sihaloho, Hasiholan & Martina Novalina, Eco-Theologi dalam Kisah Penciptaan, dalam Diegesis: Jurnal Teologi Kharismatika, Vol 3, No.2, 2020.

Simon, Peran Pendidikan Agama Kristen Menangani Masalah Ekologi, dalam EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol.2, Edisi 1, 2020.

Situmorang, Jonar. Pneumanolgi: Pengajaran Mengenai Roh Kudus, Pribadi, karya, Manifestasi, dan Kuasanya-Nya. Yogyakarta:ANDI, 2016.

Situmorang, Rospita O. P. dan Johansen Silalahi, Agama Dan Konservasi Lingkungan: Pandangan Agama Buddha pada Pengelolaan Taman Alam Lumbini, dalam Jurnal Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, 2014.

Tomusu, Anita Y. Fondasi Etika Ekologi Dari Perspektif Teologi Kristen, dalam SESAWI:Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2, No, 2, 2021.

Utina, Ramli. & Dewi Wahyuni K. Baderan, Ekologi dan Lingkungan Hidup. Gorontalo: UNG Press, 2009.

Wilujeng, Sri Rahayu. Alam Semesta (Lingkungan) Dan Kehidupan Dalam Perspektif Budhisme Nichiren Daishonin, dalam Jurnal IZUMI Vol. 3, No. 1, 2014.

Wiranata, Anak Agung Gede. Konsep Lingkungan Hidup dalam Ajaran Hindu. Diakses 29 September 2022. https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-

Sastraharing/article/view/689/364.




DOI: https://doi.org/10.24071/jt.v13i01.6083

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Indexed and abstracted in:

P-ISSN: 2302 - 5476 (Validity starting Volume 2012-10-05) 

E-ISSN: 2579 - 3934 (Validity starting Volume 6, No. 1, Mei 2017)

Jurnal Teologi (Journal of Theology) by Faculty of Theology Sanata Dharma University 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.