KAKANG KAWAH DAN ADHI ARI-ARI: SAUDARA SPIRITUAL ORANG JAWA (TINJAUAN ANGELOLOGI KRISTIANI)

Gerardus Chrisdinando, Edison R.L. Tinambunan

Abstract


Javanese people believe that babies are not born alone. Babies are born with two spiritual siblings: kakang kawah (the amniotic fluid) and adhi ari-ari (the placenta). These two figures accompany humans in early life and become guardians until the end of someone’s life. It seems that the concept of kakang kawah and adhi ari-ari is also found in the concept of the Christian faith, namely the Guardian Angel, who is believed to be God's messenger, a guardian for everyone. Christian Javanese people who want to preserve Javanese culture will undoubtedly find some difficulties applying tradition and faith, even though the two concepts are similar. This paper will discuss the concepts of kakang kawah and adhi ari-ari from a Christian angelology perspective. The aim is to discover how far the concepts and rituals of kakang kawah and adhi ari-ari in the Javanese tradition are acceptable in the Christian faith. The methodology used in this paper is a literature study, and the methods used here are descriptive and comparative studies. The results of this study are the findings of the relationship between the two concepts, namely that the concepts of kakang kawah and adhi ari-ari are similar and do not conflict with the concept of guardian angels in the Christian faith. Thus, the concepts of kakang kawah and adhi ari-ari can be used to inculturation the Indonesian Catholic Church. This research also attempts to systematize the concepts of kakang kawah and adhi ari-ari. In addition, this research will be very useful for the catechesis of faith to the Javanese within the framework of the inculturation of the Catholic Church in Nusantara.

Abstrak

Orang Jawa percaya bahwa bayi tidak lahir sendirian. Bayi lahir bersama dua saudara spiritualnya, yakni kakang kawah (air ketuban) dan adhi ari-ari (adik ari-ari). Dua sosok ini mendampingi kehidupan awal manusia dan kemudian menjadi penuntun kehidupan hingga akhir hayat. Rupanya konsep kakang kawah adhi ari-ari juga terdapat dalam konsep iman Kristiani, yakni Malaikat Pelindung, yang diyakini merupakan utusan Tuhan sebagai penuntun kehidupan bagi setiap orang. Orang Jawa yang ingin melestarikan budaya Jawa meski telah memeluk Kekristenan tentu akan menemukan beberapa kesulitan untuk menerapkan tradisi bersamaan dengan iman, meskipun dua konsep tersebut serupa. Tulisan ini akan membahas konsep kakang kawah dan adhi ari-ari dari perspektif angelologi Kristiani. Tujuannya adalah mengetahui sejauh mana konsep dan ritual-ritual kakang kawah dan adhi ari-ari dalam tradisi Jawa dapat diterima dalam iman Kristen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif dan studi komparatif. Hasil dari penelitian ini adalah temuan relasi antara kedua konsep tersebut, yaitu bahwa konsep kakang kawah dan adhi ari-ari adalah serupa dan tidak bertentangan dengan konsep malaikat pelindung dalam iman Kristiani. Dengan demikian, konsep kakang kawah dan adhi ari-ari dapat digunakan sebagai sarana inkulturasi Gereja Katolik Indonesia. Penelitian ini berusaha membuat sistematisasi konsep kakang kawah dan adhi ari-ari. Selain itu, penelitian ini akan sangat berguna bagi katekese iman kepada orang Jawa dalam kerangka inkulturasi Gereja Katolik di Nusantara.


Keywords


postnatal rituals, guardian angels, Christianity in Java, inculturation, ritual pascakelahiran, malaikat pelindung, Jawa, inkulturasi

References


“Kidung Kawedar Sunan Kalijaga Kaji Asal dan Tujuan Hidup Manusia.” NU Online. 27 Mei 2018. https://nu.or.id/nasional/kidung-kawedar-sunan-kalijaga-kaji-asal-dan-tujuan-manusia-N2fuW. Diakses pada 1 Maret 2023.

“Sedulur Papat lan Kalima Pancer.” Javanese2000: Filosofi Kebatinan, Spiritual, dan Kegaiban. https://sites.google.com/site/thomchrists/Kebatinan-dan-Spiritual/sedulur-papat-kalima-pancer. Diakses pada 6 September 2022.

Abimanyu, Petir. Ilmu Mistik Kejawen. Yogyakarta: Noktah, 2021.

Baehaqie, Imam. “Makna Aneka Jenang dalam Wilujengan Lairan Bayi Masyarakat Jawa: Studi Etnilinguistik,” makalah, Kongres Bahasa Indonesia XI (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018), 1-12.

Budiharso, Teguh. “Symbols in Javanese Mantra Aji Seduluran: A Magnificent Moral Value,” Jurnal Lingua Vol. 13, No. 1 (2016): 3-13.

Cahyani, Rinda Elok dan Nur Syamsi, “Mengubur Ari-ari dalam Perspektif ‘Urf (Studi terhadap Masyarakat Jawa dan Banjar di Kelurahan Selili Kecamatan Samarinda Ilir),” Jurnal Mitsaq Vol. 1, No. 2 (2023), 214.

Coghlan, Janine. “Angels: are They Physical Beings or Metaphors for Human Conscience?” Diffusion Vol. 5. No. 1 (2012): 1-9.

Endraswara, Suwardi. Agama Jawa: Ajaran, Amalan, dan Asal-usul Kejawen. Yogyakarta: Narasi, 2022.

Furinawati, Yunita dan Dhika Puspitasari. “Konsep Sedulur Papat Lima Pancer dalam Masyarakat Wonomulyo.” Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian LPPM Universitas PGRI Madiun. 2017.

Geertz, Clifford. Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu, 2014.

Hannah, Darrell D., “Guardian Angels and Angelic National Patrons in Second Temple Judaism and Early Christianity.” Deuterocanonical and Cognate Literature Yearbook 2007 Vol. 2007 (2007): 413-436.

Keck, David. Angels & Angelology in the Middle Ages. Oxford: Oxford University Press, 1998.

Magnis-Suseno, Franz. Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia, 1984.

Maharani, Rachma Vaiza. “Tradisi Larung Ari-ari sebagai Tanda Kelahiran Bayi pada Masyarakat di Dusun Dwi Wibowo Desa Ngujang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.” Skripsi S1, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. 2022.

Mazurek, Antoine. “The Guardian Angel: From the Natural to the Supernatural,” dalam Kathryn A. Edwards (ed.), Everyday Magic in Early Modern Europe (New York: Routledge, 2016), 51-53.

MC, Wahyana Giri. Sajen dan Ritual Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi, 2009.

Milward, P. “The Angels in Theology.” Irish Theological Quarterly, Vol. 21, No.3. (1954): 213-225.

Mojopahit Lelono (@mojopahitlelono). “Orang Jawa banyak meyakini keberadaan sedulur papat limo pancer dalam perjalanan hidupnya. Rahayu.” Unggahan foto Instagram, 28 Agustus 2022. https://www.instagram.com/p/ChzIUoXJpeA/. Diakses pada 14 Oktober 2022.

Noll, S.F. “Angels”. dalam Martin Davie et al. (eds.). New Dictionary of Theology: Historical and Systematic. Downers Grove: InterVarsity Press, 2016.

Parente, Pascal P. The Angels in Catholic Teaching and Tradition. Charlotte: TAN Books, 2013.

Prakoso, Bintang Padu dan Herman Willianto. “Penerapan Konsep Kejawen pada Rumah Tradisional Jawa.” Arteks Vol. 5. No. 2 (Agstus 2020): 165-172.

Priyatiningsih, Nurpeni. “Spiritual Quotient Kidung Marmarti Karya Kandjeng Susuhan Kalidjaga.” Jurnal Bahtera Vol. 5. No. 9 (2018): 330-342.

Sadiran, “Kedudukan Anak dalam Pandangan Samin (Membagi Harta Peninggalan bagi Keturunan Samin Balong Kradenan),” Jurnal Al-Masbut: Jurnal Studi Islam dan Nasional Vol. 10, No. 2 (2016): 484-502.

Sari, Devietha Kurnia dan Darmawan. “Sedulur Papat Limo Pancer as a Concept of Javanese Emotional Intelligence.” Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI) Vol. 4. No. 3. (2021): 6706-6712.

Shinta Emilia Ervita, dkk., “Makna dan Fungsi Mantra Kejawen Aji Seduluran bagi Kehidupan Kolektif Masyarakat Kecamatan Pager Jero Kabupaten Mojokerto Timur,” Jurnal Aksara Vol. 19, No. 2 (2018): 95-96.

Sulimaida, Ikke dan Maulfi Syaiful Rizal. “Ritual Mendem Ari-ari sebagai Aktualisasi Nilai Religius dan Filosofis Jawa bagi Masyarakat Tumpang.” Prosiding Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV. Malang. (12 Desember 2020): 663—672.

Suyono, Capt. R.P. Dunia Mistik Orang Jawa: Roh, Ritual, Benda Magis. Yogyakarta: LKiS. 2007.

Widodo, Wahyu, dkk. “Mantra Kidung Jawa: Perangkat Linguistik dan Kemanjuran,” TransLing Journal: Translation and Linguistics Vol. 1, No. 1 (2013): 36-52.

Widyaningrum, Listyani. “Tradisi Adat Jawa dalam Menyambut Kelahiran Bayi (Studi tentang Pelaksanaan Tradisi Jagongan pada Sepasaran Bayi) di Desa Harapan Harapan Jaya Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan,” Jurnal JOM Fisip Vol. 4, No. 2 (2017): 8-14.




DOI: https://doi.org/10.24071/jt.v13i01.5297

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Indexed and abstracted in:

P-ISSN: 2302 - 5476 (Validity starting Volume 2012-10-05) 

E-ISSN: 2579 - 3934 (Validity starting Volume 6, No. 1, Mei 2017)

Jurnal Teologi (Journal of Theology) by Faculty of Theology Sanata Dharma University 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.