Erotisisme dalam Kengerian
(1) Magister Ilmu Religi dan Budaya Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Erotisisme di era milenium menjadi sajian khas yang terkandung dalam
film horor Indonesia. Film horor masa kini cenderung urban, di mana aspek struktur teks visual menjadi lebih penting dibanding alur cerita. Erotisisme menjadi kian menonjol dengan bermacam sajian, terutama tubuh perempuan. Penelitian ini memilih lima judul film yang ditayangkan antara tahun 2009 hingga 2014 untuk disoroti sajian erotisismenya. Dalam penelitian digunakan teori McGowan ditambah berbagai literatur pendukung lainnya. Secara khusus teori tersebut dipakai untuk memahami korelasi antara teks visual pada film horor Indonesia dalam hubungannya dengan konsep teoritik antara hasrat dan fantasi yang dikemukakan McGowan. Penelitian ini menunjukkan hubungan kontras antara subjek dan objek, model sajian erotisisme dalam kengerian film horor Indonesia ternyata cenderung anti-klimaks. Ditemukan juga fakta bahwa pengalaman penikmat dalam menonton film horor Indonesia lebih sebagai pengalaman individual. Penelitian ini memperkaya penelitian sebelumnya yang membahas seputar eksploitasi, gender, dan masalah hukum atas kaitan etika film dengan Lembaga Sensor.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24071/ret.v9i1.4572
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Felix Clemens Setiyawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora is published by the Graduate Program in Cultural Studies at Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia.
Retorik is also available in print edition. Please click here for contact information.