DIGITAL CREATIVE LABOUR: PROSUMSI DESAINER GRAFIS KONTRIBUTOR DALAM PLATFORM MICROSTOCK FREEPIK

Vinsensiana Aprilia Nanda Jeharu(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Dalam era kontemporer ini, dapat dirasakan bagaimana teknologi web 2.0 mengubah cara kerja desainer grafis. Salah satu produk dari web 2.0 ialah platform Microstock. Melalui platform Microstock inilah, desainer grafis tidak lagi berperan sebagai produsen penghasil karya grafis, namun sekaligus menjadi konsumen produk grafis dari desainer grafis lainnya. Dengan itu, lahirlah praktik prosumsi desainer grafis melalui platform Microstock sebagai kontributor. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik prosumsi kontributor berkaitan dengan pekerja digital teralienasi di Freepik yang merupakan salah satu platform Microstock terbesar di era ini. Metodologi penelitian ini adalah etnografi virtual yang digunakan untuk mengumpulkan data dari ruang virtual sebagai arena berlangsungnya praktik prosumsi, baik melalui wawancara maupun observasi partisipasi secara langsung sebagai kontributor. Melalui analisis yang telah dilakukan menggunakan teori Digital labour milik Christian Fuchs, diketahui bahwa praktik prosumsi kontributor terjadi dibawah kontrol platform yang menyebabnya mereka terikat dalam posisinya sebagai pekerja digital yang terasing dan tereksploitasi, kerja oleh karenanya menjadi produktif. Kerja-produktif yang terjadi menyebabkan peran kontributor melampaui produsen dan konsumen. Demikian juga dengan nilai tukar antara tenaga kerja yang digunakan dan upah yang diperoleh tidak sebanding. 

Keywords


media, cultural studies, graphic designer, web 2.0, digital labour



DOI: https://doi.org/10.24071/ret.v9i2.3491

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Vinsensiana Aprilia Nanda Jeharu

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora is published by the Graduate Program in Cultural Studies at Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia.

Retorik is also available in print edition. Please click here for contact information.