Komoditisasi dan Likuiditas Ekaristi di Era Modernitas Cair: Studi Atas Fenomena Beribadah Lintas Paroki di Yogyakarta

Alfonsus No Embu

Abstract


Tulisan ini mencoba membedah relasi masyarakat dan budaya konsumen serta modernitas cair dengan religiositas warga Gereja Katolik di Yogyakarta, khususnya dalam hal beribadah/berekaristi lintas teritorial paroki. Pendekatan yang digunakan untuk menelaah hal ini adalah hermeneutika sosiologis Zygmunt Bauman. Dalam penelitian ditemukan bahwa budaya konsumen di era modernitas cair ini berimplikasi terhadap komoditisasi ibadah/ekaristi yang mendorong sebagian warga Gereja Yogyakarta untuk shopping around (berbelanja) ibadah/ekaristi. Komoditisasi dan belanja ibadah/ekaristi ini berimplikasi terhadap likuiditas spasialteritorial, likuiditas temporal dan likuditas struktural-isi ekaristi. Komoditisasi dan belanja ibadah/ekaristi ini juga berimplikasi terhadap likuiditas praktik kewargaan seseorang di dalam komunitas Gereja. Bahkan, dalam konteks masyarakat konsumen di era modernitas cair, komunitas Gereja sudah sedang terdegradasi menjadi kohabitasi para konsumen di dalam Gereja. Dengan demikian, praktik dan pengalaman religious warga Gereja di era modernitas cair cenderung menjadi cair, ambivalen dan ambigu (liquid religiosity).


Keywords


budaya konsumen; modernitas cair; religiositas; belanja; likuiditas; komoditisasi; kohabitasi



DOI: https://doi.org/10.24071/ret.v5i1.1520

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Alfonsus No Embu

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora is published by the Graduate Program in Cultural Studies at Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia.

Retorik is also available in print edition. Please click here for contact information.