DEWA TERTINGGI “PUANG MATUA” DALAM KEPERCAYAAN ALUK TO DOLO

Rofinus Ari(1*), Aldry Toban Saleda(2), Antonius Bilang(3), Agus Widodo(4),

(1) Fakultas Teologi Wedabhakti
(2) Fakultas Teologi Wedabhakti
(3) Fakultas Teologi Wedabhakti
(4) Fakultas Teologi Wedabhakti
(*) Corresponding Author

Abstract


Setiap aliran kepercayaan memiliki penyebutan masing-masing untuk Hyang Ilahi. Secara umum, sosok Hyang Ilahi ini ini biasa disebut dengan nama Tuhan, Allah, Gusti, dewa, dan lain-lain. Nama-nama ini menunjukkan relasi dan pemahaman masyarakat atau komunitas tertentu akan Hyang Ilahi tersebut. Penelitian dengan metode kualitatif melalui studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara ini bertujuan untuk menjelaskan paham ketuhanan dalam kepercayaan Aluk To Dolo, khususnya eksistensi Puang Matua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan Aluk To Dolo memiliki sosok Ilahi yang mereka sembah dan puji, yakni Puang Matua. Para penganut Aluk To Dolo selalu mengarah kepada kesatuan dengan Puang Matua melalui segala aturan hidup yang telah diturunkan oleh Puang Matua sebagai norma yang harus ditaati. Selain itu, mereka berharap dapat dipersatukan kembali dan hidup bersama Puang Matua.

 



Keywords


Aluk To Dolo, Puang Matua, Toraja, Dewa Tertinggi, Sang Ilahi

References


Van der Veen, H., The Merok Feast of The Sa’dan Toradja, VKI 45, Nederland: ‘s-Gravenhage-Martinus Nijhoff, 1965.

Tangdilintin, L. T., Upacara Pemakaman Adat Toraja, Toraja: Yayasan Lepongan Bulan, 1980.

Eppang B.A, Moses, Passomba Tedong, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990.

Duli, Akin dan Hasanuddin, Toraja Dulu dan Kini, Makassar: Pustaka Refleksi, 2003.

Palembangan, Frans B., Aluk, Adat, dan Adat-Istiadat Toraja, Toraja: SULO, 2007.

Waterson, Roxana., PATHS AND RIVERS: Sa’dan Toraja Society in Transformation, Leiden: KITLV Press, 2009.

Bahrum, Shaifuddin dan Lisunga, Joni S., Bangunan Sosial Tongkonan (Sebuah Kajian terhadap Organisasi Sosial Tradisional di Tana Toraja), Jakarta: Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, 2009.

Ada’, John Liku., Aluk Todolo: Menantikan To Manurun Dan Eran Di Langi’ Sejati, Yogyakarta: Gunung Sopai, 2018.

Sumbung, Peter Patta, dkk., Sejarah Leluhur, Aluk, Adat, dan Budaya Toraja Di Tallu Lembangna: Toraja Tallu Lembangna, ed. Bert Tallulembang dan Michael Andin, 2nd ed. Yogyakarta: Penerbit Gunung Sopai, 2019.

Allolayuk, Ardyanto., “Interpretasi Lintas Tekstual Dua Kisah Dosa Asal (Londong DiRura dan Kej 3: 1-24)”, Skripsi: Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2021.

Haryono, T. dan Attiloyita., “Model Komunikasi Kabar Keselamatan Kepada Aluk Todolo di Tana Toraja”, Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, Vol. 4, No. 1 (2021), 181 – 188.

Limbong, Wanti, Pabirroan, Yulianti, Dorkas, dan Yulianti, Dewi “Sistem Religi Aluk Todolo Masyarakat Tambunan Tana Toraja”, Prosiding Semnas PGSD, Vol. 1, No. 1 (2021).

Suriamihardja, D. A., “Reaping Wisdom from the Teaching of Aluk Todolo for Enviromental Management”, Center for Southeast Asian Studies Kyoto University, http://www.archive.cseas.kyoto-u.ac.jp/sulawesi/final_reports2007/article/04-dadang.pdf.

Munas IX Unio Indonesia, “Menemukan Benih-Benih Sabda Di Toraja”, Seminar Budaya Toraja, 09 Agustus 2009.

Wawancara

Wawancara dengan Bapak Marten Ruruk, melalui Zoom Meeting, Minggu 23 April 2023, pukul 16.00 WIB




DOI: https://doi.org/10.24071/div.v2i1.7498

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

E-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-2311

P-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-5434

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.