Pengaruh konflik sosial-politik terhadap hasil produksi dan interaksi sosial di Perkebunan Ajinantra (1961-1970)

Abednego Andhana Prakosajaya(1*), Baskara T. Wardaya(2),

(1) Program Studi Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma
(2) Program Studi Magister Kajian Budaya, Universitas Sanata Dharma
(*) Corresponding Author

Abstract


Kegagalan operasi militer Gerakan 30 September 1965 di Jakarta telah mendorong terjadinya konflik yang diiringi aksi kekerasan massal di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satu lingkungan yang terdampak oleh konflik ini adalah perkebunan di Jawa Timur. Tulisan ini mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh konflik pasca G-30-S di lingkungan Perkebunan Ajinantra, Jawa Timur, dengan fokus pada aspek ekonomi dan sosialnya. Tulisan ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mencapai empat kesimpulan. Pertama, ditemui keterkaitan antara hasil produksi dengan kondisi interaksi sosial masyarakat Perkebunan Ajinantra. Kedua, hasil produksi dapat digunakan untuk menganalisis dinamika konflik yang terjadi dalam masyarakat perkebunan di Jawa Timur pasca G-30-S/1965. Ketiga, konflik dalam masyarakat perkebunan, terutama dalam kasus Perkebunan Ajinantra mengakibatkan penurunan interaksi sosial masyarakat perkebunan dan meningkatnya rasa curiga warga masyarakat terhadap sesama penghuni perkebunan. Keempat, di Jawa Timur terdapat upaya-upaya optimal untuk meminimalisasi dampak konflik sosial, sebagaimana tercermin dalam kasus Perkebunan Ajinantra.

 

Kata kunci: konflik pasca G-30-S/1965, hasil produksi, interaksi sosial


References


Aprianto, Tri C. 2011. “Dekolonialisasi Perkebunan di Jember Tahun 1930an-1960an”. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Chandra, Siddharth. "New Findings on the Indonesian Killings of 1965-66", Journal of Asian Studies, 76(4), hlm. 307-330

Cribb, Robert. 1991. The Indonesian Killings 1965-1966: Studies from Java and Bali. Clayton: Monash University.

Edward, Aspinall, et al. 2010. Soeharto's New Order and its Legacy. Canbera: ANU E-Press.

Fausi, Ahmad. 2020. "Strategi Mediasi Badan Pertanahan Nasional Jember Dalam Penyelesaian Konflik Tanah (Studi Deskriptif di Desa Cueahnongko Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember)". Skripsi Sarjana. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.

Hearman, Vannesa. 2018. Unmarked Graves: Death and Survival in the Anti-Communist Violance in East Java, Indonesia. Singapura: NUS Press.

Hearman, Vannesa. 2012. "The Uses of Memoirs and Oral History works in Researching the 1965-1966 political violence in Indonesia", IJAPS, 5(2), hlm. 21-42

Kammen, Douglas, dkk. 2012. The Contours of Mass Violence in Indonesia 1965-68. Singapura: National University of Singapore.

Leksana, Grace. 2020. “Collaboration in Mass Violence: The Case of the Indonesian Anti-leftist Mass killings in 1965-66 in East Java”, Journal of Genocide Research, 23(1), hlm. 58-80.

McGregor, Katharine, dkk. 2017. The Indonesian Genocide of 1965: Cause, Dynamics, and Legacies. Cham: Pallgrve Macmillan.

Melvin, Jess. 2018. The Army and the Indonesian Genocide: Mechanics of Mass Murder. New York: Routledge

Perkebunan Ajinantra/Pangdalemsuto. Daftar Produksi dan Curah Hujan Tahun 1958 s/d 1971, 1972. Tanpa tempat terbit dan penerbit.

Robinson, G. F. 2018. The Killing Season a History of The Indonesian Massacres, 1965-66. Princeton: Princeton University Press.

Roosa, John. 2008. Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto. Jakarta: Institut Sejarah Sosial Indonesia.

Roosa, John. 2016. "The State Knowledge about an Open Secret: Indonesia's Mass Disapperances of 1965-1966", Journal of Asian Studies, 75(2). hlm. 281-297

Roosa, John, dkk. 2018. Tahun yang tak pernah berakhir: Memahami Pengalaman Korban 65. Jakarta: Elsam.

Vail, Jeff. 2004. A Theory of Power. New York: iUniverse.




DOI: https://doi.org/10.24071/jbm.v26i1.5574

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Bandar Maulana