PEMAKNAAN BELENGGU DENGAN TEORI DAN METODE SEMIOTIK

Yoseph Yapi Taum(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Tulisan ini bertujuan melakukan pemaknaan Belenggu dengan teori dan metode semiotik yang beranjak dari asumsi dasar bahwa bahasa sastra memiliki konvensi tambahan sehingga sastra memiliki meaning of meaning . Kajian dan pemaknan tersebut dibatasi pada pembacaan heuristik, penafsiran terhadap jenis-jenis tanda yang meliputi ikon, indeks, dan simbol-simbol dominan yang memiliki satuan makna, serta eksplisitasi matriks, model, dan varian-varian.Pemaknaan roman Belenggu dengan teori dan metode semiotik ini membuka peluang bagi pembaca untuk menafsirkan roman tersebut pada tataran bahasa dan sastra, serta melakukan konkretisasi terhadap ruang kosong (the empty spaces) yang tidak diungkapkan secara eksplisit dalam teks. Tema masa lampau yang menjauh dan masa depan yang belum pasti yang menjadi inti roman Belenggu merupakan hasil konkretiasi terhadap ruang kosong dalam teks.
KATA KUNCI semiotik, heuristik, matriks, model


Full Text:

PDF

References


Alisjahbana, Sutan Takdis. 1936. Layar Terkembang. Jakarta: Balai Pustaka.

Culler, Jonathan, 1981. The Pursuit of Signs: Semiotics, Literature, Deconstruction. London and Henley: Routledge & Kegan Paul.

Luxemburg, Jan van, et.al. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Diindonesiakan oleh Dick Hartoko. Jakarta: PT Gramedia.

Pane, Armijn. 1940. Belenggu. Jakarta: Pustaka Rakyat.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi: Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Kajian Semiotika. Dikat Kuliah. Yogyakarta: Studi Sastra Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

Preminger, Alex and T. V. F. Brogan. 1993. The New Princeton Encyclopedia of Poetry and Poetics. Princeton & New Jersey: Princeton University Press.

Riffaterre, Michael. 1984. Semiotics of Poetry. Bloomington: Indiana University Press.

Surana, F.X., dkk. 1982. Garis Besar Sejarah Sastra Indonesia Baru Masa Sesudah Perang (GBS Baru). Solo: Tiga Serangkai.

Taum, Yoseph Yapi. 1997. Pengantar Teori Sastra: Ekspresivisme, Strukturalisme, Semiotik, Resepsi, Dekonstruksi. Ende: Nusa Indah.

Teeuw, A. 1978. Sastra Baru Indonesia 1. Ende: Nusa Indah

Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v6i2.2704

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Yoseph Yapi Taum

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis
slot gacor slot