MANTRA BAHASA DAYAK BENUAQ: STUDI TENTANG JENIS, PROSES RITUAL, DAN GAYABAHASA

Yorensius Y.

Abstract


Mantra merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang terdapat pada suku-suku bangsa di Indonesia. Suku Dayak Benuaq, salah satu sub-suku Dayak, juga memiliki mantra. Bagi masyarakat suku Dayak Benuaq, mantra memiliki dua fungsi, yaitu fungsi magis dan fungsi religius. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mantra suku Dayak Benuaq yang biasanya digunakan dalam ritual pengobatan orang sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis mantra pengobatan suku Dayak Benuaq beserta proses ritualnya dan juga memamparkan gaya bahasa yang digunakan pada mantra pengobatan Dayak Benuaq.Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Apa saja jenis-jenis mantra pengobatan suku Dayak Benuaq serta bagaimana proses ritualnya? Gaya bahasa apa saja yang digunakan pada mantra pengobatan Dayak Benuaq? Peneliti melakukan penelitian di Desa Besiq, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur. Dari penelitian ini ditemukan tujuh belas jenis mantra pengobatan pada suku Dayak Benuaq yang terdiri dari dua puluh empat teks mantra. Proses ritual dari setiap mantra berbeda-beda tergantung dari syarat-syarat yang dimiliki oleh mantra tersebut. Kemudian, terdapat dua gaya bahasa dalam mantra pengobatan suku Dayak Benuaq. Gaya bahasa tersebut adalah gaya bahasa perulangan dan gaya bahasa kiasan.
Kata kunci : Mantra, Bahasa Dayak Benuaq, Jenis mantra, Struktur mantra.

Full Text:

PDF

References


Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Danandjaja, James. 2003. Foklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Ismail, Abdulracman, Dkk. 1996. Fungsi Mantra Dalam Masyarakat Banjar.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, Gorys 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Koentjaraningrat. 1981. Sejarah Antropologi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soedjijono, Dkk. 1987. Struktur dan Isi Mantra Bahasa Jawa di Jawa Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sri Astuti, 2008. Mantra Bahasa Dayak Desa: Studi tentang Gaya Bahasa, Tujuan, Proses Ritual, dan Fungsi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sudaryanto, Metode dan Anaka Teknik Anaka Analisis Bahasa Pengantar Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.

Taum, Yoseph Yapi. 1994. Tradisi dan Tranformasi Cerita Wato Wele-Nia

Nurat dalam Sastra Lisan Flores Timur. Tesis.

Taum, Yoseph Yapi. 2004. Tradisi Fua Pah: Ritus dan Mitos Agraris Masyarakat Dawan di Timor. Bahasa Merajut Sastra Merajut Budaya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.

Tim Penyususun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Verhaar, J.W.M. 1982. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press




DOI: https://doi.org/10.24071/sin.v7i2.1012

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013 Yorensius Y.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Sintesis by https://e-journal.usd.ac.id/index.php/sintesis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sintesis

View My Stats Sintesis