Sila "Ketuhanan Yang Maha Esa” Sebagai Spirit Perjumpaan dan Persaudaraan dalam Konteks Pluralitas Agama di Indonesia

Bartolomeus Samho(1*),

(1) Universitas Katolik Parahyangan
(*) Corresponding Author

Abstract


This qualitative research aims to describe the philosophical values of the Principle of Belief in the One, Supreme God as the spirit of encounter and brotherhood in the context of religious plurality in Indonesia. The philosophical values in the first Principle, in addition to having a vertical dimension, also have a horizontal dimension. The vertical dimension is related to the human tendency to seek wholeness in God, while the horizontal dimension is related to the implications of faith in the practice of life, namely noble and commendable behavior towards fellow human beings. The findings of this study indicate that the philosophical values of the Principle of Belief in the One, Supreme God do not provide room for religious egoism in various forms of expression. The conclusion is that the principle of Belief in One, Supreme God strengthens encounter and brotherhood in the context of religious plurality in Indonesia. Relevant attitudes of faith to the Principle, horizontally, are being humble, open to plurality, respecting other religions, recognizing equal rights to religious freedom, and rejecting all forms of radical-extreme actions in the form of destructive actions in the name of God and religion. Discriminatory, intolerant, and exclusive attitudes in the practice of religious life in Indonesia are contrary to the principle of Belief in the One, Supreme God.

Abstrak

Penelitian dengan metode kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai filosofis Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai spirit perjumpaan dan persaudaraan dalam konteks pluralitas agama di Indonesia. Nilai-nilai filosofis dalam Sila pertama tersebut selain berdimensi vertikal, juga berdimensi horizontal. Dimensi vertikal berkaitan dengan kecenderungan manusia untuk mencari keutuhan diri kepada Tuhan, sedangkan dimensi horizontal berkaitan dengan implikasi iman dalam praksis kehidupan, yakni perilaku mulia dan terpuji kepada sesama manusia. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai filosofis Sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak memberi ruang bagi egoisme agama dalam berbagai bentuk pengungkapannya. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa Sila ”Ketuhanan yang Maha Esa” memperkuat perjumpaan dan persaudaraan dalam konteks pluralitas agama di Indonesia. Sikap iman yang relevan dengan Sila tersebut, secara horizontal, adalah  rendah hati, terbuka pada pluralitas, menghormati agama lain, mengakui kesetaraan hak atas kebebasan beragama, dan menolak segala bentuk tindakan radikal-ekstrem berupa aksi-aksi destruktif atas nama Tuhan dan agama. Sikap diskriminatif, intoleran, dan eksklusif dalam praksis kehidupan beragama di Indonesia bertentangan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.


Keywords


Belief in the One, Supreme God, encounter, brotherhood, religious plurality, Indonesia.

References


Banchoff, Thomas. Religious Pluralism, Globalization, and World Politics. New York: NY: Oxford University Press, 2008.

Bolo, Andreas Doweng., dkk. Pancasila Kekuatan Pembebas. Yogyakarta: Kanisus. 2012.

Dunlop, Knight. “Religion, its Functions in Human Life: A study of Religion from the Point of View of Psychology”. New York: Paulist Press,1946.

Durkheim, Emile. The Elementary Forms of the Religious Life. New York: Free Press. Penerjemah Inyiak Ridwan Muzir, editor Edi AH Iyubenu & Arif Fahrudin. Yogyakarta: IRCiSoD, 1992.

Eliade, Mircea. The Encyclopedia of Religion, Vol.12. New York, NY 10022: Macmillan Publishing Company, 866 Third Avenue, 1987.

Geertz, Clifford. Religion As a Cultural System. In Interpretation of Cultures. New York: Basic Books, Inc., 1973.

Hatta, Mohammad. Sekitar Proklamasi, Djakarta, 1970.

Ilyasin, M., Abzar, D. M., & Mohammad, K. Terorisme dan Agama: Konstruksi Teologi Teoantroposentris. Jakarta: Kencana, 2017.

James, William. The Varieties of Religious Experience. New York: New American Library, 1958.

Kimball, Charles. When Religion Becomes Evil. Alih Bahasa: Nurhadi. “Kala Agama Jadi Bencana”. Bandung: Mizan, 2003.

Koten, Yosef Keladu. Kampanye Strategis Melawan Radikalisme: Merancang Model Pendidikan Multikultural. Jurnal Ledalero, Vol. 17, No. 1, 1412-5420, 2018.

Küng, Hans. “Towards a World Etic of World Religions”, dalam “The Etic of World Religions and Human Rights”, Concilium 1990/2. London: SCM Press,1990.

Latif, Yudi. Negara Paripurna. Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011.

Maslow, Abraham H. Agama, Nilai, dan Pengalaman Puncak, Terjemahan dan Pengantar oleh Agus Cremers dan Donatus Sermada. Ende: LPBAJ Arnoldus, 2000.

O'Dea, Thomas. F. The Sociology of Religion. New Jersey: Prentice-Hall Inc., Englewood Clifts,1983.

Pranarka, A.M.W. Sejarah Pemikiran Tentang Pancasila. Jakarta: CSIS, 1985.

Ridwan, Moh dan Marthabaya, Sophian. Peristiwa-Peristiwa di sekitar Proklamasi 17-8-1945, Jakarta, 1987.

Samho, Bartolomeus. Implementasi Metode Konstruktivisme dalam Pendidikan Karakter Berbasis pada Nilai-Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa untuk Mengatasi Fundamentalisme. Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 2, 138-139, 2023.

Samho, Bartolomeus. Urgensi “Moderasi Beragama” untuk Mencegah Radikalisme di Indonesia. Jurnal Sapientia Humana. Vol. 02 (1), 90-111, 2022.

Samho, Bartolomeus, dkk. Agama dan Kesadaran Kontemporer. Yogyakarta: Kanisius, 2019.

Saliba, John A. ‘Homo Religious’ in Mircea Eliade, An Anthropological Evaluation. Leiden: E.J. Brill, 1976.

Schuon, Frithjof. The Transcendent Unity of Religion. New York: Harper and Row, 1975.

Cross, Remi dan Snow, David A. “Radicalism with the Context of Social Movements: Process and Types”. Journal of Strategic Security. Vol.4, no. 4, 115-130, 2011.

Soekarno. Tjamkan Pantja Sila: Pantjasila Dasar Falsafah Negara, Panitia Nasional Peringatan Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1961-1 Juni 1964.

Suseno, Franz-Magnis. Menalar Tuhan. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Suseno, Franz-Magnis. Berebut Jiwa Bangsa: Dialog, Perdamaian, dan Persaudaraan. Jakarta: Kompas, 2007.




DOI: https://doi.org/10.24071/snf.v3i1.10068

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

     

E-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, September 2023) 3047-0714

P-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, September 2023) 3047-1451

Kaliurang St No.KM, RW.7, Joho, Condongcatur, Depok, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55281, Indonesia

Flag Counter

Proceedings of The National Conference on Indonesian Philosophy and Theology is licensed under CC BY-SA 4.0