PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI PENGALAMAN LINTAS IMAN BERDASARKAN PEMIKIRAN Y. B. MANGUNWIJAYA

Carolus Borromeus Mulyatno, V. Indra Sanjaya, Agus Widodo

Abstract


Untuk melestarikan kesatuan dalam hidup berbangsa dalam kebinekaan Indonesia, peran pendidikan agama amatlah penting. Mengingat pendidikan agama merupakan pelajaran wajib di semua jenjang sekolah formal, ada kebutuhan mendesak untuk merancang sebuah model pendidikan agama yang mempunyai kontribusi secara optimal bagi pelestarian kebinekatunggalikaan Indonesia. Penelitian kualitatif dengan metode kajian pustaka ini berfokus pada upaya mengekslorasi gagasan Y. B. Mangunwijaya tentang pendidikan agama sebagai proses dialog kehidupan. Dalam pandangan Y. B. Mangunwijaya, model pendidikan agama sebagai proses komunikasi iman perlu dikembangkan dan dipraktikkan agar anak-anak bangsa bertumbuh dalam kesetiakawanan, menghargai perbedaan, dan memiliki ketrampilan hidup bersama dalam kebinekaan. Komunikasi iman merupakan model pendidikan agama yang menghargai setiap pribadi dengan segala keunikannya. Proses pembelajaran agama dengan model komunikasi iman memberi ruang bagi setiap pribadi untuk berdialog secara egaliter, saling menumbuhkan kepekaan sosial dan terbuka untuk bekerjasama dalam mewujudkan perkembangan hidup bersama. Isi pokok pembelajaran komunikasi lintas iman adalah pengalaman setiap pribadi dalam relasi dengan Tuhan, sesama dan lingkungan sekitar. Komunikasi pengalaman iman yang dikembangkan di sekolah perlu dilengkapi dengan pelaksanaan tanggungjawab orang tua dan institusi agama untuk menumbuhkan pemahaman, kesadaran, sikap dan perilaku hidup beragama setiap pribadi sesuai dengan agama yang dianut.

Keywords


agama, iman, komunikasi, pendidikan, pengalaman.

References


Sumber Utama

Mangunwijaya, Y. B. Manusia, Pascamodern, Semesta dan Tuhan: Renungan Filsafat Hidup Manusia Modern. Yogyakarta: Kanisius, 1999.

Mangunwijaya, Y. B. Memuliakan Allah, Mengangkat Manusia. Yogyakarta: Kanisius, 1999.

Mangunwijaya, Y. B. “Pendidikan Religiositas di Sekolah: Komunikasi lintas iman.” Dalam Dari Pelajaran Agama ke Pendidikan Relogiositas, diedit oleh Y. Sari Jatmoko, 115-143. Yogyakarta: Dinamika Edukasi Dasar, 2005.

Mangunwijaya, Y. B. Menumbuhkan Sikap Religius Anak-anak. Jakarta: Penerbit Kompas, 2020.

Mangunwijaya, Y. B. Sekolah Merdeka: Pendidikan Pemerdekaan. Jakarta: Penerbit Kompas, 2020.

Sumber Pendukung

Deezia, Burabari Sunday. “Asceticism: A match towards the absolute.” IAFOR Journal of Ethics Religion & Philosophy 3, no 2 (2017): 85-98. https://doi.org/10.22492/ijerp.3.2.06.

Elihami. “The Challenge of Religious Education in Indonesia Multiculturalism.” Journal of Education and Human Development 5, no. 4 (2016): 1-24. https://doi.org/10.15640/jehd.v5n4a20.

Fahmi, Achmad. “Infiltrasi Pendidikan Agama dan Budaya di Indonesia: Perspektif Islam dan Barat.” Progresiva Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam 8, no. 2 (2020): 74-87. https://doi.org/10.22219/progresiva.v8i2.11036.

Hijriana. “Building Indonesian Humanity through Civic Education in High School.” Journal La Edusci 1, no. 4 (2020): 26-30. https://doi.org/10.37899/journallaedusci.v1i4.248.

Hoon, Chang-Yau. “Putting Religion into Multiculturalism: Conceptualising Religious Multiculturalism in Indonesia.” Asian Studies Review 41, no. 3 (2017): 476-493. https://doi.org/10.1080/10357823.2017.1334761.

Kirana, Dita. “Enhancing Religious Education: An Attempt to Counter Violent Extremism in Indonesia.” Studia Islamika 25, no. 1 (2018): 199-206. https://doi.org/10.15408/sdi.v25i1.7284.

Kjeldsen, Karna, “A study-of-Religion(s)-Based Religion Education: Skills, Knowledge, and Aims.” CEPS Journal 9, no. 4 (2019): 11-29. https://doi.org/10.26529/cepsj.678.

Kurniawan, Aloysius Budi. “Konsep Keesaan Tuhan Menyatukan” (Januari 2020), tersedia dari www.kompas.id; diakses pada 23 September 2022

Kusuma, Jamaludin Hadi & Sulistiyono Susilo. “Intercultural and Religious Sensitivity among Young Indonesian Interfaith Groups.” Religions 11, no. 26 (2020): 3-22. https://doi.org/10.3390/rel11010026.

Mali, Mateus. Iman dalam Tindakan: Prinsip-Prinsip Dasar Moral Kristiani. Yogyakarta: Kanisius, 2009.

McDaniel, June. “Indonesia, modernity and some problems of religious adaptation.” Wacana 15, no. 2 (2014): 314–335. https://doi.org/10.17510/wacana.v15i2.406.

Modood, Tariq. “Multiculturalism and Religion: A three part debate. Part one Accommodating religions: Multiculturalism’s New Fault Line.” Critical Social Policy 34, no. 1 (2013): 121-127. https://doi.org/10.1177/0261018313501826.

Mujib, Ibnu & Yance Rumaharu. Paradigma Transformatif Masyarakat Dialog: Membangun Fondasi Dialog Agama-agama Berbasis Teologi Humanis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Mulder, Niels. Mysticism in Java: Ideology in Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Mulyadi, M. “Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan.” Jurnal Tarbiyah Al-Awlad 6, no. 2 (2016): 556-564. https://doi.org/10.15548/alawlad.v7i2.424.

Nuryanto, Agus M., “Comparing Religious Education in Indonesia and Japan”, Al-Jāmi’ah: Journal of Islamic Studies, Vol. 52, No. 2 (2014): 435-458.

Octaviani, Wendy Anugrah. “Urgensi Memahami dan Mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari sebagai Sebuah Bangsa.” Jurnal Bineka Tunggal Ika 5, no. 2 (2018): 123-128. https://doi.org/10.36706/jbti.v5i2.7904.

Pedersen, Lane. “Religious Pluralism in Indonesia.” The Asia Pacific Journal of Anthropology 17, no. 5 (2016): 387-398. https://doi.org/10.1080/14442213.2016.1218534.

Rumahuru, Yance Z. & Johana S. Talupun. “Pendidikan agama inklusif sebagai fondasi moderasi beragama: Strategi merawat keberagaman di Indonesia.” Kurios: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 7, no. 2 (2021): 453-445. https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.323.

Sudiarja, A. Agama (di Zaman) yang Berubah. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Suharyo, I. “Pentingnya Pendidikan Religiositas di Masyarakat Majemuk.” Dalam Dari Pelajaran Agama ke Pendidikan Relogiositas, diedit oleh Y. Sari Jatmiko, 11-17. Yogyakarta: Dinamika Edukasi Dasa-Misereor, 2005.

Sutomo, Imam & Budiharjo, “The Rejection of Religious Nationalism Towards the Secular State and the Islamic Caliphate: Indonesian Religious Figures Perspective.” Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 11, No. 1 (2021): 115-137. https://doi.org/10.18326/ijims.v11i1.115-137.

Wahjusaputri, Shinta. “Religion Conflicts in Indonesia Problems and Solutions.” Sociology Study 5, .o. 12 (2015) 931‐936. https://doi.org/10.17265/2159‐5526/2015.12.004.

Wasino. “Indonesia: From Pluralism to Multiculturalism.” Paramita 23, no. 2 (2013): 148-155. https://doi.org/10.15294/paramita.v23i2.2665.

Yusuf, Muhamad & Carl Sterkens. “Analysing The State’s Law on Religious Education Post-New Order Indonesia.” Al-Jāmi’ah: Journal of Islamic Studies 53, no. 1 (2015): 105-130. https://doi.org/10.14421/ajis.2015.531.105-130.




DOI: https://doi.org/10.24071/jt.v12i01.6163

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Indexed and abstracted in:

P-ISSN: 2302 - 5476 (Validity starting Volume 2012-10-05) 

E-ISSN: 2579 - 3934 (Validity starting Volume 6, No. 1, Mei 2017)

Jurnal Teologi (Journal of Theology) by Faculty of Theology Sanata Dharma University 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.