Praktik Disiplin dalam Pendidikan di Seminari Menengah

P. Benny Setyawan(1*),

(1) Magister Ilmu Religi dan Budaya Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Tulisan ini menguraikan tentang pendidikan Seminari Menengah yang merupakan pendidikan dasar bagi calon-calon imam Katolik. Pendidikan di Seminari dijalankan melalui bidang akademik, pengalaman pastoral, dan pembinaan yang khas di bidang rohani. Penulis lebih jauh memandang bahwa pendidikan di Seminari dilakukan dengan mendisiplinkan tubuh untuk membentuk mental yang taat. Hal itu dilakukan dengan memberi prasyarat para siswanya untuk tinggal di asrama. Di dalam asrama itu, mereka didisiplinkan dengan jadwal aktivitas yang ketat,membuat catatan mengenai diri dan segala aktivitasnya secara detail serta terus menerus diawasi dengan menerapkan silih bagi pelanggarnya. Melalui pendidikan dan latihan pendisiplinan tubuh, para seminaris diharapkan bisa menjadi pribadi yang bermental tangguh, mandiri dan mampu beradaptasi di dalam relasi sosial dan komunitas.



DOI: https://doi.org/10.24071/ret.v4i1.172

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 P. Benny Setyawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora is published by the Graduate Program in Cultural Studies at Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia.

Retorik is also available in print edition. Please click here for contact information.