Tradisi Mangongkal Holi sebagai Penegasan Identitas Suku Batak

Antonia Cristianingsih(1*), Anjelita Elan(2), Desima Erlinda Agnesia(3), Carolus Borromeus Mulyatno(4),

(1) Universitas Sanata Dharma
(2) Universitas Sanata Dharma
(3) Universitas Santa Dharma
(4) Universitas Sanata Dharma
(*) Corresponding Author

Abstract


The Toba Batak community resides in various regions of Indonesia, yet they share traditions that unite their identity as Batak people. One such emblem of unity is the Mangongkal Holi tradition. The purpose of this research is to describe the Mangongkal Holi ceremony as an expression to affirm the identity of the Toba Batak people. The method employed to gather data for this study was through literature review. Three essential questions served as instruments in this research. First, what is the significance of the Mangongkal Holi ceremony? Second, how and when is this ceremony conducted? Third, what is the meaning behind this ceremony? The research findings reveal that despite the dispersion of Toba Batak people across different regions, after the passing of their relatives, they bring the ancestral bones to be unified at a place called the Monument. The process of collecting these bones at a monument is referred to as Mangongkal Holi. This ceremony is conducted based on family agreements, considering this tradition as a means of reunion among families. The ceremony holds significance as a gesture of reverence to the ancestors and as a symbol of kinship

Abstrak

Masyarakat Batak Toba hidup tersebar di berbagai wilayah Indonesia, namun ada tradisi yang menyatukan identitas mereka sebagai orang Batak. Salah satu tanda kesatuan tersebut adalah tradisi Mangongkal Holi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upacara Mangongkal Holi sebagai ungkapan untuk menegaskan identitas orang batak. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian ini adalah melalui studi Pustaka. Tiga pertanyaan penting yang menjadi instrumen dalam penelitian ini. Pertama, apa yang dimaksud dengan upacara Mangongkal Holi? Kedua, bagaimana dan kapan upacara ini dilaksanakan? Ketiga, apa makna dari upacara ini? Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun orang Batak Toba tersebar di berbagai daerah, namun setelah meninggal para kerabatnya membawa tulang-tulang leluhur mereka untuk disatukan di tempat yang disebut Tugu. Proses pengumpulan tulang-tulang di sebuah tugu itulah yang disebut sebagai Mangongkal Holi. Upacara ini dilaksanakan sesuai kesepakatan keluarga mengingat tradisi ini sebagai sarana perjumpaan antar keluarga. Upacara ini memiliki makna sebagai upaya penghormatan kepada para leluhur dan tanda kekeluargaan.


Keywords


identitas batak. Leluhur, tradisi, tulang-betulang.

References


Bowie, Fiona. “Religion Compass: Anthropology of Religion.” Religion Compass 2, no. 5 (2008): 1-14 .https://compass.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1749-8171.2008.00091.x.

Bungaran, Simanjuntak Antonius. Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba Hingga 1945. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006.

Christina, Renova, et al. “Jurnal Pendidikan Antropologi Tradisi Maeakhon Sipanganon Dalam Etnis Batak Di Desa Rianite Kabupaten Samosir.” Jurnal Pendidikan Antropologi. Accessed August 14, 2024. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/bdh.

Hutagaol, Firman Oktavianus, and Iky Sumarthina P. Prayitno. “Perkembangan Ritual Adat Mangongkal Holi Batak Toba dalam Kekristenan di Tanah Batak.” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya 6, no. 1 (2020): 84-92.

Nahak, Hildegardis M.I. “Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi.” Jurnal Sosiologi Nusantara 5, no. 1 (2019): 65-76.

Nainggolan, Herman. “Hidup Iman Kristiani dan Budaya Batak.” Accessed August 14, 2024. https://www.hidupkatolik.com/2019/05/03/36030/iman-kristiani-dan-budaya-batak.php.

Nainggolan, Sutri Marice. Peran Lembaga Perbato Dalam Melaksanakan Upacara Mangongkal Holi Pada Masyarakat Batak Toba Di Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Pekanbaru: Kampus Bina Widya, 2017.

Pane, Erikson, et al. “Sinergitas Budaya Mangokal Holi dan Taurat sebagai Upaya Inkulturasi.” Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 4, no. 2 (2022): 22-30.

Prayitno, Iky Sumarthina, and Firman Oktavianus Hutagaol. Perkembangan Ritual Adat Mangongkal Holi Batak Toba dalam Kekristenan di Tanah Batak. Salatiga: Anthropos, 2020.

Putri, Desy. Makna Simbolik Upacara Mangongkal Holi bagi Masyarakat Batak Toba di Desa Simanindo Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Selatan. Riau, 2010.

Ritzer, George. Teori Sosiologi Klasik: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Edisi Kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Sagala, M. Injil dan Adat Batak Toba: Menggali Tulang Belulang Ompung. Jakarta: Yayasan Bina Muda, 2008.

Sari, Tri Yunita, et al. “Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi Untuk Melestarikan Budaya Dan Tradisi Yang Terancam Punah.” Academy of Social Science and Global Citizenship Journal 2, no. 2 (2022): 76-84.

Suryono, Agus. Animisme dalam Ritual Adat: (Analisis Semiotika Foto Mangongkal Holi, Sebuah Penghormatan Bagi yang Telah Pergi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2020.

Tri Nurvita Sari, et al. “Mengenal Upacara Adat Istiadat Kematian: Mangongkal Holi dan Nyewu Tradisi Turun-Temurun Daerah Medan dan Jawa.” Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 2022.

Pardede, Samuel Firdaus Eliberty. Studi Sosial Budaya dalam Tradisi Mangongkal Holi di Jemaat HKBP Bangun Pematang Siantar. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 2019.




DOI: https://doi.org/10.24071/div.v2i2.7762

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

E-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-2311

P-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-5434

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.