Pendidikan bagi Calon Pemimpin yang Berciri Kalos Kagathos menurut Plato dan Driyarkara dalam Konteks Demokrasi di Tengah Masyarakat Plural di Indonesia
(1) Universitas Sanata Dharma
(2) Universitas Sanata Darhma
(3) Universitas Sanata Darhma
(*) Corresponding Author
Abstract
Ideal leadership in a democratic system demands a leader who is not only intelligent but also possesses moral wisdom and integrity. The concept of *kaloskagathos*, introduced by Plato, describes an individual who excels both intellectually and ethically, making them worthy of leadership. On the other hand, N. Driyarkara emphasizes education as a process of humanization aimed at shaping individuals who are socially responsible and aware of communal solidarity. This article examines the concept of education for future leaders according to Plato and Driyarkara and its relevance in shaping democratic and pluralistic leadership in Indonesia. Through a literature review method, this study finds that leadership education should focus on character development, wisdom, and an understanding of diversity. An ideal education system for leaders in a pluralistic society like Indonesia must integrate philosophical approaches, leadership ethics, and humanistic values to foster social justice and harmony.
Abstrak
Dalam tulisan ini, penulis mengkaji pemikiran Filsuf Plato dan Driyarkara mengenai proses pendidikan dan pencarian pemimpin kalos kagathos . Istilah kalos kagathos Merujuk pada konsep kesatuan antara kebaikan ( kalos ) dan kebajikan ( kagathos ) yang dikenakan pada seorang pemimpin yang ideal. Dalam karya-karyanya, Plato berbicara tentang pentingnya pendidikan untuk membentuk pemimpin yang berkarakter, bijaksana, dan adil. Sedangkan dalam pandangan Nicolaus Driyarkara, ditekankan nilai-nilai kemanusiaan atau humanisasi dan spiritual dalam pendidikan. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana mendidik dan mencari calon pemimpin yang berciri Kalos kagathos dalam konteks demokrasi Indonesia saat ini. Demokrasi sendiri bisa dimaknai pula sebagai ajang perjumpaan antara berbagai elemen masyarakat yang berbeda dalam semangat keterbukaan dan dianugerahi demi kebaikan bersama ( bonum commune ). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi pustaka, penulis menggali pandangan kedua filsafat tersebut, kemudian menerapkan konsep-konsep yang relevan dalam konteks pendidikan kepemimpinan di Indonesia saat ini. Hasil penelitian menunjukkan, dengan menganalisis pemikiran dari kedua tokoh ini, bahwa upaya identifikasi inti pendidikan yang ideal harus dilakukan dengan membentuk karakter pemimpin yang tidak hanya berkompeten tetapi juga memiliki nilai etika dan moral yang kuat.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abi, Antonius Remigius. “Paradigma Membangun Generasi Emas Indonesia Tahun 2045.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2, no. 2 (2017): 85-90.
Baghi, Felix, penyunting. Pluralisme, Demokrasi dan Toleransi. Maumere: Penerbit Ledalero, 2012.
Berberabe, D., dan B. Marie. “Republik Plato: Peran Pendidikan dalam Demokrasi.” Budhi 25, tidak. 3 (2021): 1-38.
Bria, Yosef Redemptus, Oktovianus Kosat, dan Mario Venerial Umbu Zerri. “Analisis Tantangan Bangsa Indonesia Menuju Bonum Communae: Perspektif Etika Eudaimonia Aristoteles.” Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) 4, no. 5 (2024): 1794-1806.
Chroust, Anton-Hermann. “Kritik Aristoteles terhadap 'Raja Filsuf' Plato.” Museum Rheinisches untuk Philologie 111, no. 1 (1968): 16-22.
Christiana, Ester. “Pendidikan yang Memanusiakan Manusia.” Humaniora 4, tidak. 1 (2013): 398-410.
Driyarkara. Driyarkara tentang Manusia. Yogyakarta: Kanisius, 1978.
Dover, KJ Moralitas Populer Yunani pada Masa Plato dan Aristoteles. California: Pers Universitas California, 1974.
Fabio Maria Lopes Costa. “Demokrasi Indonesia Terdegradasi.” Februari 2024. https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/02/06/krisis-moralitas-akibatkan-degradasi-nilai-demokrasi-dalam-pemilu-2024 . Diakses pada 04 Oktober 2024.
Hendra Sanjaya. “Pentingnya Keberanian Moral dalam Krisis Kepemimpinan.” Maret 2023. https://www.kompas.id/baca/buku/2023/03/06/pentingnya-keberanian-moral-dalam-krisis-kepemimpinan . Diakses pada 03 Oktober 2024.
Herrmann, Fritz-Gregor. “Dinamika Visi dalam Pemikiran Plato. Helios 40, tidak. 1 (2013): 281-307.
Hikam, Muhammad AS. “Pendidikan Multikultural dalam Rangka Memperkuat Kewaspadaan Nasional Menghadapi Ancaman Radikalisme di Indonesia.” Global: Jurnal Politik Internasional 17, no. 1 (2015): 1-17.
Laku, Sylvester Kanisius. “Menakar 'Yang Kreatif' Dalam Demokrasi Komunikatif.” Jurnal Sosial Humaniora 4, no. 2 (2024). https://doi.org/https://doi.org/10.26593/jsh.v4i02.8950.
Klosko, George. The Development of Plato's Political Theory. Edisi kedua. New York: Oxford University Press, 2006.
Keyt, David. “Plato tentang Keadilan.” Dalam Studi Sokrates, Platonis, dan Aristoteles: Esai untuk Menghormati Gerasimos Santas. Dordrecht: Springer Belanda, 2011, 255-270.
Kennedy, David. “Peran Fasilitator dalam Komunitas Penyelidikan Filsafat.” Metafilsafat 35, tidak. 5 (2004): 744-765.
Maemonah. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: FA Pers, 2015.
Permana, Restu Angga. “Pemikiran Driyarkara Tentang Pendidikan dan Implikasinya Bagi Etika Pancasila.” Jurnal Dirosah Islamiyah 6 (2024): 428.
R, Siti Zuhro. “Pemilu 2024 dan Kepemimpinan Nasional.” Februari 2024. https://www.kompas.id/baca/opini/2024/02/13/pemilu-2024-dan-kepemimpinan-nasional . Diakses pada 03 Oktober 2024.
Rifqi Abdul Aziz, Asep. “Konsep Hominisasi dan Humanisasi Menurut Driyarkara.” Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat 17 (2016): 136.
S. Supriyono dan MM Adha. “Membangun Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perspektif Masyarakat Multikultural.” Jurnal Kultur Demokrasi 9, no. 2 (2020): 1-10.
Sudiarja, dkk., ed. Karya Lengkap Driyarkara: Esai-Esai Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsa. Yogyakarta: [Penerbit tidak dicantumkan], 2018.
Turan, Selahattin. “Konsep Pendidikan Plato dalam 'Republik' dan Konsep Pendidikan Aristoteles dalam 'Politik.'” Egitim ve Bilim - Pendidikan dan Sains 36 (2011): 31-38.
Uno, HB Landasan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2022.
Wibowo, Setyo, dan Haryanto Cahyadi. Mendidik Pemimpin dan Kenegaraan. Yogyakarta: Lamalera, 2014.
Wijayanto, dan Fajar Nursahid. “Masalah-Masalah Demokrasi Kita Hari Ini.” Agustus 2019. https://news.detik.com/kolom/d-4650749/masalah-masalah-demokrasi-kita-hari-ini . Diakses pada 01 Oktober 2024.
Muda, Marion Irlandia. Dalam Baghi, Felix, ed. Pluralisme, Demokrasi dan Toleransi. Maumere: Penerbit Ledalero, 2012.
DOI: https://doi.org/10.24071/div.v3i1.11627
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-2311
P-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, Juli 2023) 2988-5434
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.