Yesus: Mengubah Duka Menjadi Sukacita sebuah Studi Naratif atas Teks Lukas 7:11-17 (Yesus Membangkitkan Anak Muda di Nain)
Rikardo Eldi(1*), Patrisiana Intan Godat(2),
(1)  (2) bFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
As the great Physician, Jesus healed the sick in more or less two commonly used ways, namely by Word and action. In His actions, Jesus used materials, such as using earth to blind people's eyes (cf. Mk 10:46-52; Jn 9:6) In addition, there are other phenomena where Jesus with His power healed the sick with His Word. For example, in the context of the resurrection of the young man in Nain (Luke 7:11-17). There are two purposes for writing this article. Firstly, to introduce the reader to the narrative method of single tradition texts such as Luke 7:11-17. Secondly, this article aims to introduce the general public to the figure of Jesus who performed miracles with His Word and actions and their correlation with the creation story of Gen 1:26 (creating man with the Word) and Gen 2:7 (creating man from the dust of the ground). The method used in writing this article is a literature study with the Bible as the main source and several books and articles that are in accordance with the theme discussed. The researcher used narrative analysis for the text of Luke 7:11-17 because there is no interpretation that uses the narrative method for the text of Luke 7:11-17. It can be concluded that the text of Luke 7:11-17 describes the figure of Jesus who shows His divinity. Through the Word of Jesus, He is able to resurrect a dead person. In addition, the social relationship between Jesus and people who experience suffering, widows, and marginalized groups can be used as an example for Christians today.
Abstrak
Sebagai Sang Tabib agung dan Pemilik Kehidupan, Yesus menyembuhkan orang-orang sakit kurang lebih dengan dua cara yang umumnya digunakan, yakni dengan Sabda dan tindakan. Dalam tindakan-Nya, Yesus menggunakan bahan material, seperti menggunakan tanah untuk memelekan mata orang buta (Bdk. Mrk 10:46-52; Yoh 9:6) Di samping itu, ada fenomena lain di mana Yesus dengan kuasa-Nya menyembuhkan orang sakit dengan Sabda-Nya. Sebagai misal dalam konteks kebangkitan anak muda di Nain (Lukas 7:11-17). Terdapat dua tujuan penulisan artikel ini. Pertama, untuk memperkenalkan kepada pembaca metode naratif dari teks single tradition seperti Lukas 7:11-17. Kedua, artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak umum tentang sosok Yesus yang melakukan mukjizat dengan Sabda dan tindakan-Nya serta korelasinya dengan kisah penciptaan Kej 1:26 (menciptakan manusia dengan Firman) dan Kej 2:7 (menciptakan manusia dari debu tanah). Adapun metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi pustaka dengan Kitab Suci sebagai sumber utama dan beberapa buku serta artikel yang sesuai dengan tema yang dibahas. Peneliti menggunakan analisis naratif untuk teks Lukas 7:11-17 karena tidak banyak tafsiran yang menggunakan metode naratif untuk teks Lukas 7:11-17. Dapat disimpulkan bahwa teks Lukas 7:11-17 menggambarkan Sosok Yesus yang menunjukan keilahian-Nya. Melalui Sabda Yesus mampu membangkitkan seorang yang telah mati. Dengan demikian, Lukas 7:11-17 menampilkan tiga poin, yakni Allah seperasaan dengan orang yang menderita, Allah berkuasa atas kehidupan dan kematian, dan menampilkan realitas sebuah teologi iman dan wahyu. Iman berarti Allah yang menyatakan diri (Yesus) dan wahyu berarti tanggapan manusia atas pernyataan diri dari Allah (janda yang membiarkan Yesus membangkitkan anaknya).
Keywords
Narrative analysis, Luke 7:11-17, the dead, the Word of Jesus, Jesus and the Widow.
Yanti, Krisda, Dimas Teguh Sutrisno. "Eksistensi Yesus Sebagai Logos dalam Injil Yohanes." In Theos: Jurnal Pendidikan dan Theologi 3.7 (2023): 131-137.