Tolak bala di Yogyakarta abad XIX-XX

Pratika Rizki Dewi

Abstract


Yogyakarta sebagai sebuah entitas wilayah di Jawa terdiri dari Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Keduanya mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Sebagai konsekuensi atas perkembangan yang terjadi, ada dampak yang harus diterima, seperti masuknya penyakit dari luar ke Yogyakarta. Sepanjang abad XIX-XX tercatat ada beberapa penyakit di Yogyakarta, di antaranya yaitu kolera dan pes. Ribuan orang menjadi korban dari penyakit tersebut. Untuk memberantasnya, Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman melakukan tolak bala. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah. Pengumpulan sumber menitikberatkan pada penggunaan surat kabar sezaman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa (1) mobilitas yang tinggi, banjir, dan kondisi pemukiman menjadi penyebab mewabahnya penyakit di Yogyakarta, misalnya kolera dan pes; serta (2) tolak bala dilakukan untuk memberantas penyakit yang sedang mewabah. Tolak bala menjadi wujud dari kuatnya kebudayaan di Yogyakarta. Kebudayaan yang bukan sekadar seremonial, melainkan mengandung makna filosofis.

Kata kunci: kolera, pes, tolak bala

References


Arsip

Surat Residen Yogyakarta kepada Kanjeng Pangeran Adipati Harya Prabu Suryadilaga, 30 Desember 1881.

Volkstelling 1920.

Surat Kabar dan Majalah

Arnhemsche Courant, 23 Februari 1913.

Bataviasch Handelsblad, 2 April 1874.

De Expres, 1 Maret 1922.

De Indische Courant, 13 Oktober 1931.

De Locomotief, 11 Januari 1890.

De Locomotief, 27 Maret 1925.

De Locomotief, 28 Oktober 1864.

De Locomotief, 3 Mei 1890.

De Nieuwe Vorstenlanden, 13 September 1910.

De Sumatra Post, 10 Januari 1914.

Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch Indie, 16 Januari 1932.

Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch Indie, 22 Februari 1917.

Mayangkara, edisi 4, 2017.

Buku, Jurnal, dan Tugas Akhir

Colombijn, Freek et.al (Ed). 2005. Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-Kota di Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Colombijn, Freek. 2010. Under Construction: The Politics of Urban Space and Housing During The Decolonization of Indonesia 1930-1960. Leiden: KITLV Press.

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Fatiyah. 2016. Sejarah Komunitas Arab di Yogyakarta Abad XX. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

Fauziah, Siti Mahmudah Nur. 2018. “Dari Jalan Kerajaan Menjadi Jalan Pertokoan Kolonial: Malioboro 1756-1941”.

Lembaran Sejarah. Volume 14. Nomor 2.

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Krentz, Edgar. 1975. The Historical Critical Method. Philadelphia: Fortress Press.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Haan. 1923. Oud Batavia Platen Album. Batavia: G. Kolff & Co.

Haryono, Anton. 2009. “Industri Pribumi Daerah Yogyakarta Masa Kolonial, 1830-an – 1930-an”. Disertasi. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Gadjah Mada.

Hull, Terrence H. 1987. Death and Disease in Southeast Asia: Explorations in Social, Media, and Demographic History. Singapore: Oxford University Press.

Kartodirdjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900, Dari Emporium Sampai Imperium. Yogyakarta: Ombak.

Luwis, Syefri. 2008. “Pemberantasan Penyakit Pes di Malang 1911-1916”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia.

Mawardi, Nugroho Kusumo. 2010. “Wabah Penyakit dan Pelayanan Kesehatan Penduduk Pada Masa Pemerintahan Mangkunegara VII (1916-1914)”. Skripsi. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret.

Muslimah, Aynul. 2016. “Wabah Kolera di Jawa Timur Tahun 1918-1927”. AVATARA e-Journal Pendidikan Sejarah. Volume 4. Nomor 3.

Ricklefs, M.C. 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi.

Safitry, Martina. 2020. “Kisah Karantina Paris of the East: Wabah Pes di Malang 1910-1916”. Jurnal Sejarah. Volume 3. Nomor 1.

Wasino. 2014. Modernisasi di Jantung Budaya Jawa: Mangkunegaran 1896-1944. Jakarta: Kompas.




DOI: https://doi.org/10.24071/jbm.v26i1.5572

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Bandar Maulana