Reorientasi Program Profesi Psikologi
(1) Sanata Dharma University
(2) Universitas Sanata Dharma
(*) Corresponding Author
Abstract
Law number 23 of 2022 concerning “psychology education and services” provides certainty regarding higher education of psychology in Indonesia. In particular, this article wants to explore and provide orientation towards professional psychology education programs in Indonesia. After discussing the brief history of professional psychology education programs in Indonesia and the legal complexities that accompany them, the authors explore the curriculum of professional programs compared to academic programs. The writers try to look at two aspects of the curriculum: (1) substantive knowledge and skills regarding scientific disciplines; (2) knowledge of the service context and practice of the discipline. The authors then try to identify four competencies that need to be learned in the Professional Psychology program. These competencies will be described in the curriculum framework proposed by the authors; the curriculum framework emphasizes practical aspects, competency-based curricula, and problem-based learning.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cronbach, L.J. (1957). The two disciplines of scientific psychology. American Psychologist, 12(11), 671-684. https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/h0043943.
Diskusi Pendidikan Psikologi dan Sertifikasi Psikologi. (n.d.)
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0324/U/1994 tentang Kurikulum yang Berlaku secara Nasional Program Sarjana Psikologi.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 259/E/O/2012 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 315/E/O/2011 tentang Pencabutan Program Studi Psikologi (S2) dan Penetapan Kembali Menjadi Program-program Studi (S2) Psikologi Profesi (S2) pada Perguruan Tinggi.
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 163/E/KPT/2022 tentang Nama Program Studi pada Jenis Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi.
Keputusan Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) Nomor 01/Kep/AP2TPI/2015 tentang Perubahan atas Keputusan Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) Nomor 01/Kep/AP2TPI/2013 tentang Kurikulum Inti Program Studi Psikologi Jenjang Sarjana.
Keputusan Asosisasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) Nomor 02/Kep/AP2TPI/2019 tentang Perubahan atas Keputusan Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) Nomor 01/Kep/AP2TPI/2014 tentang Kurikulum Inti Program Studi Psikologi Sains Jenjang Magister.
Keputusan Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) Nomor 03/Kep/AP2TPI/2019 tentang Kurikulum Inti Program Studi Psikologi Jenjang Doktor.
Keputusan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Nomor 024/SK/PP-HIMPSI/18 tahun 2018 tentang Klasifikasi Tes Psikologi.
Keputusan Bersama Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) Nomor 03/Kep/AP2TPI/2013 dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Nomor 003/PP-Himpsi/IV/13 tentang Kurikulum Program Studi Psikologi Profesi (S2).
Ningdyah, A.E.M, Helmes, E, Thompson, C, Kidd, G, & Mark, K. (2016). Training models in professional psychology education (A literature review). Anima Indonesian Psychological Journal, 31 (4), 149-159.
Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang Pendidikan Tinggi.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2013 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
Point of Issues Rencana Peraturan Menteri (RPM) turunan UU 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi tentang Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi Psikologi.
Principles for the Recognition of Subspecialties in Professional Psychology. (2020). APA Commission for the Recognition of Specialties and Subspecialties in Professional Psychology (CRSSPP).
Rancangan Undang-undang tentang Praktik Psikologi. (n.d.).
Rodolfa, E., Bent, R., Eisman, E., Nelson, P., Rehm, L., & Ritchie, P. (2005). Cube model for competency development: Implications for psychology educatiors and regulators. Professional Psychologu: Research and Practice, 36(4), 347-354.
Rodolfa, E., Baker, J., DeMers, S., Hilson, A., Meck, D., Schaffer, J., Woody, S., Turner, M., & Webb, C. (2014). Professional psychology competency initiatives: Implications for training, regulation, and practice. South African Journal of Psychology, 44(2), 121-135. DOI: 10.1177/0081246314522371 sap.sagepub.com.
Sales, B.D. (1983). The context of professional psychology. Dalam B.D. Sales (Ed.), The professional psychologist’s handbook (h. 3-15). Springer Science+Business Media, LLC.
Supratiknya, A. (2000). Kurikulum program sarjana Psikologi 1994 dan scientist-practitioner split dalam Psikologi. Dalam Supratiknya, Faturochman, & Sentot Haryanto (Eds.), Tantangan Psikologi menghadapi millenium baru. Refleksi atas peran dan pendidikan Psikologi di Indonesia (h. 189-211). Yayasan Pembina Fakultas Psikologi UGM.
Supratiknya, A. (2001). Problem-based learning: Aplikasinya dalam program pendidikan profesi psikolog. Dalam Y.B. Cahya Widiyanto, V. Didik Suryo Hartoko, C. Siswa Widyatmoko, & Agus Suwignyo (Eds.), Bunga rampai Psikologi 2 (h. 3-33). Penerbitan Universitas Sanata Dharma.
Surat Edaran Bersama Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi (AP2TPI) dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). (2019, 9 April).
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi
What are professional and terminal degrees in education? Diunduh dari https://resilienteducator.com/degrees/education-professional-terminal-degrees.
DOI: https://doi.org/10.24071/suksma.v4i1.5741
Refbacks
- There are currently no refbacks.