TINGKAT PSYCHOLOGICAL WELL BEING GURU HONORER

Galuh Saputri(1*), Bernardinus Agus Arswimba(2),

(1) Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
(2) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mendeskripsikan tingkat psychological well-being pada guru honorer di kecamatan Abung Semuli. (2) Mengidentifikasi butir item skala psychological well- being pada guru honorer di kecamatan Abung Semuli yang terindikasi paling rendah sehingga dapat dijadikan sebagai usulan pemberian topik bimbingan. (3) Mengusulkan topik bimbingan guna mengoptimalkan, memelihara, dan menjaga psychological well-being guru honorer di kecamatan Abung Semuli. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik populasi dengan jumlah sampel 36 guru honorer. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat psychological well-being yang berjumlah 50 item valid dan memiliki indeks realiabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,959. Penyusunan item berdasarkan pada aspek psychological well-being yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi (kemandirian), penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Hasil penelitian: (1) skor tingkat psychological well-being guru honorer di kecamatan Abung Semuli diperoleh 35 atau (97,20%) guru honorer masuk dalam kategori sangat tinggi, 1 atau (2,80%) guru honorer masuk dalam kategori tinggi, dan tidak ada guru honorer yang masuk dalam kategori sedang, rendah, dan sangat rendah. (2) dari hasil analisis item, peneliti menemukan 5 item yang dapat dijadikan usulan pemberian topik bimbingan yaitu item pada nomor 7 pada aspek penerimaan diri dengan indikator menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruk , 30&31 pada aspek otonomi (kemandirian) dengan indikator menghadapi tekanan sosial, 34&35 pada aspek otonomi (kemandirian) dengan indikator mengatur tingkah laku sendiri. (3) usulan topik yang dipilih oleh peneliti yaitu memompa semangat mencapai kualitas hidup terbaik, kecakapan dalam mengembangkan diri dan keluar dari zona nyaman, dan berani dalam menentukan pilihan hidup

Keywords


Psychological Well-Being, Guru Honorer

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2006). Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. (2005). Undang-undang

RI Nomor 14, Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen

Djamarah, S.B. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Feist & Feist. (2010). Teori kepribadian.Jakarta: Salemba Humanika

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman,

R. D. (2008). Psikologi Perkembangan, (Ed. 9, Cet. 1). A. K. Anwar (Terj). Jakarta:

Kencana)

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2001). On

Happiness and Human Potentials: A Review of Research

on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Review Psychology.

Ryff, D. Caroll. (1989). “Happines is Everyting, or is it? Exploration on The Meaning of

Psychological Well-Being”. Journal of Personality Social Psychology. Vol. 56, No. 6,

-1081

Ryff & Keyes. (1995). “The Structure of Psychological Well-Being Revisited”. Journal of

Personality and Social Psychologi. Vol. 69, No. 4, 719-727

Ryff, D. C. & Singer, B. (1996). Psychological Well Being : Meaning, Measurement, And

Implication For Psychoterapy Reasearch. Psychother psychosom. 65:14-23




DOI: https://doi.org/10.24071/sol.v3i2.7566

DOI (PDF): https://doi.org/10.24071/sol.v3i2.7566.g3673

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Galuh Saputri, Bernardinus Agus Arswimba

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.