Kebijaksanaan Ilahi Menyegarkan Kebijaksanaan Manusiawi?
(1) Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Pertanyaan mengenai plausibilitas iman diajukan sebagai pertanyaan mengenai tempat dan makna sastra Kebijaksanaan dalam Kitab Suci Perjanjian lama. Humanitas dan universalitas menghubungkan karangan-karangan dalam Kitab Suci dengan alam pikiran di luar lingkungan agama Israel; dengan membahas masalah-masalah manusiawi yang menjadi pertanyaan semua manusia, diteguhkan iman orang dalam tradisi Israel yang kini hidup dalam lingkungan lain. Pemikiran mengenai ibadat membuka wawasan melampaui perspektif Yahudi dan menantang penghayatan iman di luar tempat ibadat. Maka, dari analisis tentang sastra itu menjadi jelas bahwa dialog mengenai kata-kata iman dan perwujudan iman dalam hidup perlu diperhatikan sebagai jalur agar warta agama dapat menyapa manusia secara eksistensial.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.