Bibliocounseling Berbasis Nilai Kearifan Lokal Robo-Robo Etnis Melayu Sebagai Penegasan Identitas Diri Remaja Pontianak

Hastiani Hastiani(1*), Rustam Rustam(2), Eka Heriyani(3),

(1) 
(2) 
(3) Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP UHAMKA
(*) Corresponding Author

Abstract


Fenomena krisis identitas diri remaja Pontianak yang tidak sesuai dengan pengharapan ideal orang tua dan pesan para leluhur dalam falsafah etnis Melayu. Tujuan dari pembahasan topik ini ialah untuk mendeskripsikan fenomena perilaku social remaja saat ini yang sangat bertentangan dengan pesan adat, petuah orang tua dalam falsafah hidup etnis Melayu Pontianak. Memaparkan perubahan gaya hidup remaja yang mengikuti trend western, dari cara berkomunikasi, lunturnya kepedulian dan kesopanan hingga bergaya hidup mewah atau hedon yang tidak sesuai dengan kemampuan diri. Diperlukan adanya penanaman dan pemahaman kembali atau rekonstruksi terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam pesan adat sebagai ciri dan identitas diri etnis Melayu. Pesan adat etnis melayu merupakan kearifan lokal yang diimani oleh masyarakat Melayu sebagai pedoman hidup manusia dan makluk Tuhan YME. Nilai-nilai pesan adat ini tertuang dalam kearifan lokal yang disebut Robo-Robo. Masyarakat Melayu meyakini bahwa nilai adat Robo robo merupakan pesan untuk menjadi pribadi yang beradat sesuai falsafah hidup etnis Melayu. Nilai-nilai adat dalam Robo-Robo merupakan representative dari nilai Islam, karena agama Islam merupakan Identitas religi orang Melayu. Upaya menanamkan kembali nilai-nilai dalam adat Robo-Robo kepada remaja di Pontianak, diperlukan media yang digunakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling. Media yang dipilih dan dapat digunakan sebagai alat bantu diri yakni media Bibliocounseling. Bibliocounseling mempunyai manfaat sebagai nurturent effect yakni diperolehnya pengetahuan tentang materi bacaan, timbul sikap kritis, dan menambah wawasan remaja melalui penumbuhan kesadaran khususnya moral. Melalui Bibliocounseling dapat sepenuhnya memasuki peran baru, dapat membawa individu seolah olah merasa dan terbawa dalam situasi peran dalam kehidupan.

Keywords


Bibliocounseling, Identitas diri, Robo-robo

Full Text:

PDF

References


Adamson, L. (2003). Self-image, Adolescence, and Disability. American Journal of Occupational Therapy, 57(5), 578-581.

Bandura, A. (2006). Toward a Psychology of Human Agency perspectives on Psychological Science. Stanford University.

Bandura, (1971). Social learning theory. General Learning Press 79 Medison Avenue, New York City.

Berger, P. (1985). Humanisme Sosiologi (Edisi Indonesia, oleh Daniel Dhakidae), Jakarta: Inti Sarana Aksara

Blasius. (2018). Bibliokonseling Konsep dan Pengembangan. Malang: Elang Mas.

Corey. (1986). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Monterey, California: Brooks/Cole Publishing Company.

Erikson, E. (1968). Identity Youth and Crisis. Newyork-London: W. W. Norton & Company, Inc

Effendy, T. (2013). Tunjuk Ajar Melayu tentang Pemberi dan Penerima Amanah. Pekanbaru: Lembaga Adat. Melayu Riau

Feist and Feist & Robert. (2017). Teori kepribadian. Theories of personality. Jakarta; penerbut Salemba Humanika.

Karen. (2005). Parker Reading for Character: Principles of Bibliotherapy Applied to Children s Literature Liberty University, kparker@liberty.edu Liberty University Digital Commons@Liberty University Faculty Publications and Presentations School of Education.

Kohlberg, L; Hersh. Moral Development: A Review of the Theory Theory into Practice. Moral Development Vol. 16, No. 2 (Apr., 1977), pp. 53-59.

Marin (Eds.), Acculturation: Advances in theory, measurement, and applied research (pp.63- 81). Washington, DC: American Psychological Association.

McMahon, M. (1995). Engendering Motherhood: Identity and Self-Transformation in Women Life. New York: The Guilford Press.

Muhammad. (2015). Adat dalam Peradaban Melayu. University of Sumatera Utara https://www.researchgate.net/publication/282303456.

Natsir. (2014). Penanaman Nilai-Nilai Budaya Melayu Kalimantan Barat.

Nazir,(2005), Islam dan Budaya Melayu: Sinergi yang Mengukuhkan Keindonesiaan dalam Komarudin Hidayat Ahmad Gaus Af. (ed), Menjadi Indonesia: 13 Abad Eksistensi Islam di Bumi Nusantara, Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal dan Mizan.

Olsen,MA. (2006)."Bibliotherapy: School Psychologists' Report of Use and Efficacy" All Theses and Dissertations. 409. https://scholarsarchive.byu.edu/etd/409.

Phinney, J. (2003). Ethnic identity and acculturation. In K. Chun, P. B. Organista, & G.

Rigazio-DiGilio, S.A. 2001. Postmodern Theories of Counseling. Dalam D.C. Locke, J.E. Myers & E.L. Herr (Eds.), The Handbook of Counseling (hlm. 197-218). Thousand Oaks, London: Sage Publications.

Shechtman,Z.2009. Treating Child and Adolescent Aggression Through Bibliotherapy. The Springer Series on Human Exceptionality, DOI 10.1007/978-0-387-09745-9_2, Springer Science Business Media, LLC 2009.

Smith & Berge. (2009). Social Learning Theory in Second Life MERLOT . Journal of Online Learning and Teaching Vol. 5, No. 2.

Stets, Jan E. (2006). Identity Theory. Pp. 88 110 in Contemporary Social Psychological Theories, edited by P. J. Burke. Palo Alto, CA: Stanford University Press.

Triandis. (1989). The Self and Social Behavior in Differing Cultural Contexts. Vol. 96, No. 3,506-520.

Trimble, Joseph E. and Dickson, Ryan. (2003). Ethnic Identity, dalam C. B. Fisher & Lerner, R. M. (Eds.; in press), Applied developmental science: An encyclopedia of research, policies, and programs. Thousand Oaks: Sage.

Weinreich, P., & Saunderson, W. (Eds.). (2003). Analyzing identity: Cross-cultural, societal and clinical contexts. New York: Routledge.

Zulkarnain. (2018). Sejarah Budaya Robo-Robo Kabupaten Mempawah. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat.




DOI: https://doi.org/10.24071/sol.v1i1.1996

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 SOLUTION, Journal of Counseling and Personal Development