Peran Agama dalam Demokrasi dari Perspektif Fukuyama dan Kontekstualisasinya bagi Politik di Indonesia
(1) (SINTA ID: 6182138) Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
(*) Corresponding Author
Abstract
Religion and democracy are frequently opposed in terms of the power legitimacy system. The basis of power legitimacy from religious perspective comes from above or from God Himself, while the basis of power legitimacy from democratic perspective comes from below or from the people. Religion uses reasoning of faith or belief, while democracy uses rational reasoning. Fukuyama contends that the liberal democratic system is the most appropriate system of power legitimacy for a modern secular society. In the context of Indonesian politics, religion and democracy cannot be separated simply because the people involved in democracy are people who believe in God and are religious as well. Indonesian society is a religious society that uses a democratic system to legitimize power. The experience of religion has been integrated into all aspects of Indonesian life including social and political life. However, religion has never been the basis for governing the country. In this study, the researcher specifically investigates the role of religion in the democratic process from Fukuyama's perspective. The research issues are: 1) what is the contribution of religion in the practice of democracy, 2) what are the limits of religious involvement in the practice of democracy, 3) how is its contextualization in the practice of democracy in Indonesia which has its own characteristics in religious plurality. This research is a literature study of Fukuyama works from 1992 to 2018 which discusses the dynamics of state and religious relations. The purpose of the study is to provide a critical assessment of the role of religion in the practice of democracy in Indonesia from the Fukuyama perspective. Religion is a symbol of the presence of The Transcendent. With the presence of religion, humans are still reminded that there is a higher power than worldly power so that humans are not arbitrary in exercising their political power. Therefore, religion must maintain its position outside the practice of democracy. When religion is involved practically in political power, religion will be placed under human power and used as a means of legitimacy of power.
Abstrak
Agama dan demokrasi sering dipertentangkan dalam hal sistem legitimasi kekuasaan. Dasar legitimasi kekuasaan dari perspektif agama berasal dari atas atau dari Tuhan sendiri, sedangkan dasar legitimasi kekuasaan dari perspektif demokrasi berasal dari bawah atau dari rakyat. Agama menggunakan penalaran iman atau keyakinan, sedangkan demokrasi menggunakan penalaran yang bersifat rasional. Fukuyama berpendapat bahwa sistem demokrasi liberal merupakan sistem legitimasi kekuasaan yang paling sesuai dengan masyarakat modern yang sekular. Dalam konteks politik Indonesia, agama dan demokrasi tidak dapat dipisahkan begitu saja karena rakyat yang terlibat di dalam demokrasi adalah manusia-manusia yang ber-Tuhan dan beragama. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat religius yang menggunakan sistem demokrasi untuk melegitimasi kekuasaan. Penghayatan agama sudah menyatu ke dalam semua aspek kehidupan bangsa Indonesia termasuk kehidupan sosial dan politik. Namun demikian, agama tidak pernah menjadi dasar untuk mengatur negara. Dalam penelitian ini, peneliti secara khusus menyelidiki peran agama di dalam proses demokrasi dari perspektif Fukuyama. Persoalan-persoalan penelitian adalah: 1) apakah sumbangan agama dalam praktik demokrasi, 2) apakah batasan keterlibatan agama dalam praktik demokrasi, 3) bagaimana kontekstualisasinya dalam praktik demokrasi di Indonesia yang mempunyai kekhasan dalam pluralitas agama. Penelitian ini merupakan studi literatur terhadap karya-karya Fukuyama dari tahun 1992 sampai dengan 2018 yang membahas dinamika hubungan negara dan agama. Tujuan penelitian adalah memberikan penilaian kritis terhadap peran agama dalam praktik demokrasi di Indonesia dari perspektif Fukuyama. Agama simbol kehadiran Sang Transenden. Dengan hadirnya agama, manusia tetap diingatkan bahwa ada kekuasaan yang lebih tinggi daripada kekuasaan duniawi sehingga manusia tidak semena-mena dalam menjalankan kekuasaannya. Oleh karena itu, agama harus mempertahankan posisinya di luar demokrasi. Ketika agama terlibat di dalam kekuasaan politik secara praktis, maka agama akan diletakkan di bawah kekuasaan manusia dan digunakan sebagai sekadar alat legitimasi kekuasaan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ardipandanto, Aryojati. “Dampak Politik Identitas pada Pilpres 2019: Perspektif Populisme.” Politica, Vol.11, No.1 (Mei 2020). 43-63.
Deni, H. Asep, Dr. M.M., CQM., СВА, dkk., Pengantar Ilmu Politik. Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri, 2024.
Dua, Mikhael. “Demokrasi, Kontradiksi-Kontradiksinya, dan Epikeia, Perspektif Sejarah Filosofis Pierre Rosanvalon.” Jurnal Ledalero, Vol.23, No.1 (Juni, 2024). 23-42.
Fukuyama, Francis. “Why is Democracy Performing So Poorly?” in Democracy in Decline?. Larry Diamond and Marc F. Plattner (eds.). Baltimore: Johns Hopkins University Press, 2015.
————————. America at the Crossroads, Democracy, Power, and the Neoconservative Legacy. New Haven and London: Yale University Press, 2006.
————————. Identity, The Demand for Dignity and The Politics of Resentment. e-book. New York: Farrar, Straus and Giroux, 2018.
————————. Our Posthuman Future, Consequences of the Biotechnology Revolution. New York: Farrar, Straus and Giroux, 2002.
————————. Political Order and Political Decay, From the Industrial Revolution to the Globalization of Democracy. e-book. New York: Farrar, Straus and Giroux, 2014.
————————. Social Capital. The Tanner Lectures on Human Values, Delivered at Brasenose College, Oxford May 12, 14, and 15, 1997.
————————. The End of History and the Last Man. New York: The Free Press A Division of Macmillan, Inc., 1992.
————————. The Great Disruption, Human Nature and The Reconstitution of Social Order. London: Profile Books Ltd, 1999.
————————. The Origins of Political Order, From Prehuman Times to The French Revolution. New York: Farrar, Straus and Giroux, 2011.
————————. Trust, The Social Virtues and the Creation of Prosperity. New York: Free Press Paperbacks, A Division of Simon & Schuster Inc., 1995.
Gonsaga No, Alosius, dan Barnabas Ohoiwutun. “Paham Politik Identitas Menurut Francis Fukuyama (Sebuah Kajian Filsafat Moral).” Seri Mitra Refleksi Ilmiah-Pastoral, Vol.3, No.2 (Juli 2024). 218-234.
Hutapea, Edison Bonar Tua, Dr., M. Si. Komunikasi Politik, Lingkup Kajian, konsep dan Pendekatan. Jakarta: Gibon Books, 2020.
JA, Denny, PhD. Sosiologi Agama di Era Artificial Intelligence, 7 Prinsip. Cheyenne, Wyoming, USA: Cerah Budaya Internasional, 2025.
Jabpar, Abdul. “The End of History and The last Man (Sebuah Studi Deskriptif atas Pemikiran Francis Fukuyama).” An-Nûr Jurnal Studi Islam, Vol.VII, No. 2 (Desember 2015). 121-145.
Majid, Nur Kholis. “Pancasila sebagai Landasan Etika Politik: Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi.” Action Research Literate, Vol.8, No.3 (Maret 2024). 509-516.
Nadjib, H. Abdul, Dr. Ir., dan MM, Muhammad Yusuf Abror, S.I.P., M.A, eds, Dinamika Isu-Isu Sosial Ilmu Politik Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit IDEA Press, 2022.
Supratikno, Agus. “Politik Identitas Dikaji Dari Perspektif Sosio-Historis Pembentukan Identitas Nasional Indonesia.” SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia, Vol. I, No. 1 (Juni 2023). 1-22.
Wisnu, Dinna, Ph.D, ed. Populisme, Politik Identitas dan Erosi Demokrasi di Abad Ke 21, Refleksi dari Forum Masyarakat Sipil dan Media. Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung (FES), 2018.
Zaprulkhan. “Membangun Dialog Peradaban.” EDUGAMA: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan, Vol.03, No.01 (Juli 2017). 49-66.
Bahan dari Internet
Affan, Heyder. Seruan tidak mensalatkan pro-Ahok 'tak sesuai ajaran Islam'. Website: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39097303. Diakses Selasa, 15 Oktober 2024.
Agama. Website: https://indonesia.go.id/profil/agama. Diakses pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Alasan KWI Tolak Kelola Tambang Meski Direstui Jokowi. Website: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240606075014-85-1106490/alasan-kwi-tolak-kelola-tambang-meski-direstui-jokowi. Diakses Selasa, 15 Oktober 2024.
Daftar Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2024. Website: https://indonesiabaik.id/infografis/daftar-hari-libur-dan-cuti-bersama-tahun-2024. Diakses pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Fika, Dian Rahma dan Jihan Ristiyanti. 10 Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Terbesar di Indonesia, Terbaru Minyak Mentah. 26 Februari 2025. Website: https://www.tempo.co/ekonomi/10-kasus-korupsi-dengan-kerugian-negara-terbesar-di-indonesia-terbaru-minyak-mentah--1212298. Diakses pada Jumat, 16 Mei 2025.
Kemenag Patuhi dan Dukung Putusan MK tentang Aliran Kepercayaan. Website: https://kemenag.go.id/nasional/kemenag-patuhi-dan-dukung-putusan-mk-tentang-aliran-kepercayaan-wllfxb. Diakses pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Kewajiban sertifikasi resmi halal berlaku, bagaimana nasib UMKM?. Website: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50080006. Diakses Selasa, 15 Oktober 2024.
Ni'am, Syakirun. Daftar 10 Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia. Website: https://nasional.kompas.com/read/2025/02/27/14210521/daftar-10-kasus-korupsi-terbesar-di-indonesia?page=all. Diakses pada Jumat, 16 Mei 2025.
Pembukaan UUD 1945. Website: https://tni.mil.id/pages-4-pembukaan-uud-1945.html. Diakses pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Presiden Jokowi izinkan ormas keagamaan kelola tambang - Rawan 'konflik SARA' dan 'alat perusahaan', kata pegiat lingkungan. Website: https://www.bbc.com/indonesia/articles/c1ddgk11v0yo. Diakses Selasa, 15 Oktober 2024.
Sejarah Sumpah Pemuda. Website: https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/sejarah-sumpah-pemuda/. Diakses pada Selasa, 15 Oktober 2024.DOI: https://doi.org/10.24071/snf.v3i1.10281
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, September 2023) 3047-0714
P-ISSN: (Validity Starting Volume 1 No. 2, September 2023) 3047-1451
Kaliurang St No.KM, RW.7, Joho, Condongcatur, Depok, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55281, Indonesia
Proceedings of The National Conference on Indonesian Philosophy and Theology is licensed under CC BY-SA 4.0





.jpg)
.png)