Perkebunan Indigo di Karesidenan Bagelen pada Periode Sistem Budidaya (Cultuurstelsel) 1830-1870

Novena Dianing Mahati Wening Dipradja, Silverio Raden Lilik Aji Sampurno

Abstract


Penelitian ini menjelaskan hubungan ketenagakerjaan di perkebunan milik pengusaha Eropa dalam konteks isu kapitalisme kolonial dengan budaya kerja warga lokal. Tulisan ini berupaya untuk menggali dari sudut pandang baru terkait sistem budidaya serta hal-hal yang ditimbulkan olehnya lewat pendekatan komparatif milik the French comparative agriculture school. Konsep yang ditemukan akibat masyarakat agraris di Karesidenan Bagelen yang terdisrupsi karena dikenalkannya ekonomi kapital oleh Pemerintah Kolonial Belanda adalah: 1) penyesuaian jenis pekerjaan (labour) yang awalnya hanya untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari berubah menjadi kegiatan ekonomi ekstraktif, 2) perubahan konsep waktu kerja, penerapan kebijakan ala Barat, konsentrasi usaha para subyek petani yang membingungkan sehingga memicu terjadinya benturan sosial, politik, antara pemimpin birokrat dan masyarakat awam; 3) benturan sosial, politik, akibat masuk kebijakan ekonomi liberal di Karesidenan Bagelen, di mana masyarakat awam kembali bebas mengolah lahan untuk keberlangsungan hidup mereka. Pada kesempatan ini masyarakat mempertukarkan hasil tersebut dengan sejumlah nominal uang untuk membeli kebutuhan pokok. 


Keywords


sistem budidaya; the French comparative agriculture school; perkebunan indigo; Karesidenan Bagelen;

Full Text:

PDF

References


Arsip

ANRI, Residen Bagelen 28 Juli 1832, Bagelen No.7/3. Jakarta: ANRI, 1832.

ANRI, Surat Insinyur Direksi Perkebunan 29 Mei 1834, Jakarta: ANRI, 1834.

ANRI, AV 1842, Bagelen 2, Jakarta: ANRI, 1842.

ANRI, CV 1856, AC Ikan 1636, Jakarta: ANRI, Tanpa Tahun Terbit.

Artikel

Balfour-Paul, Jenny. 1997. Indigo in the Arab World. 42-67.

Cochet, Hubert. 2012. “The Systeme Agraire Concept in Francophone Peasant Studies”. Geoforum, 43, 128-136.

Bassett, Thomas J. 2007. Nature as Local Heritage in Africa: Longstanding Concerns, New Challenges, Africa: The Journal of the International African Institute, 104-129.

Ittihadiyah, Himayatul. 2012. Bagelen Pasca Perang Jawa (1830-1950): Dinamika Sosial Politik dan Ekonomi di Bekas Wilayah "Negaragung" Kasultanan Mataram Islam (Vorstenlanden). Thaqafiyyat Vol. 13.

Niel, Robert Van. 1964. The Function of landrent under the Cultivation System in Java. Journal of Asian Studies, 23: 357-82.

Schendel, Willem Van. 2015. What is Agrarian Labour? Contrasting Indigo Production in Colonial India and Indonesia. Internationaal Instituut voor Sociale Geschiedenis.

Buku

Balfour-Paul, Jenny. 1999 Indigo in South and South East Asia, Textile History. New York: New York University.

Breman, Jan. 2014. Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa: Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa, 1720-1870. Amsterdam: Amsterdam University Press.

Burger, D. H. 1983. Perubahan-Perubahan Struktur Dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Bharata Karya Aksara.

Carey, Peter. 1976. The Origins of the Java War (1825-1830). Jakarta: Gramedi.

Ghani, M. A. 2016. Jejak lanters di Tanah Deli: Dinamika Perkebunan Sumatra Timur 1863-1996. Bogor: IPB Press.

Graaf, H.J. de. 1989 Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa: Peralihan dari Majapahit ke Mataram. Jakarta: Grafiti Press.

Fasseur, C. 1991. Tanam Paksa dan Laba Penjajahan: Eksploitasi Belanda atas Jawa, 1840-1860. Netherland: Leiden Universitarie Pers.

Niel, Robert Van. 1992. Java Under The Cultivation System. Netherland: Collected Writings.

Niel, Robert Van. 1983. Nineteenth-Century Java: Variations on the Theme of Rural Change. KITLV.

Schendel, Willem Van. 2008. The Asianization of Indigo: Rapid Change in a Global Trade Around 1800. Netherland: Leiden Publisher.

Skripsi

Winda Febriana Ardy. 2020. “Perkebunan Indigo dan Perubahan Sosial Ekonomi Petani di Karesidenan Bagelen Tahun 1830-1864”, Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.




DOI: https://doi.org/10.24071/jbm.v28i2.8108

Article Metrics

Abstract view : 169 times
PDF view: 98 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Novena Dianing Mahati Wening Dipradja, Silverio Raden Lilik Aji Sampurno