Kajian sejarah kampung di persimpangan jalan: menuju demokratisasi sejarah

Heri Priyatmoko

Abstract


Dalam dunia historiografi Indonesia, kita sukar mencari kampung sebagai aspek spasial dalam topik kajian para sejarawan. Sekalipun belakangan pengkajian sejarah di Indonesia bergerak dari sejarah makro yang didasarkan pada tradisi pendekatan ilmu-ilmu sosial menjadi sejarah mikro yang bersandar pada pengalaman kehidupan sehari-hari orang kebanyakan, tetapi tetap saja studi sejarah kampung belum disasar. Jika mau jujur, yang tergarap rata-rata sejarah perkotaan dan sejarah pedesaan. Bahkan, aliran postmodern dan postkolonial yang kini banyak diikuti sejarawan juga belum sepenuhnya menerobos lokus yang paling mini. Mereka cenderung berdebat perihal wacana baru dan perspektif yang membebaskan. Pertanyaan yang perlu disodorkan adalah dimana kedudukan sejarah kampung dalam pustaka historiografi Indonesia. Apakah sejarah kampung tidak layak dihadirkan karena selain dianggap tidak menarik, juga dinilai relatif sedikit sumbangannya terhadap pembentukan kesadaran berbangsa dan pembangunan Indonesia. Tulisan ini hendak menjawab beberapa pertanyaan tersebut.

Kata Kunci: Historiografi, sejarawan, sejarah kampung


References


Abdullah, Taufik (editor). 2010. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.

Ali, Mohammad. 1995. ―Beberapa masalah

Tentang Historiografi Indonesia‖, dalam Soedjatmoko, Historiografi Indonesia Sebuah Pengantar, Jakarta: Gramedia.

Asdep Urusan Sejarah Nasional Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala, 2005. DrafPedoman Penulisan Sejarah Lokal. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Dahlan, Muhidin M,. 2011. Ngeteh di Patehan. Yogyakarta: I:Boekoe.

Darban, A. Adaby. 2000. Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah. Yogyakarta: Terawang.

Khudori, Darwis. 2002. Menuju Kampung Pemerdekaan, Membangun Masyarakagt Sipil dari Akar-akarnya. Belajar dari Romo Mangun di Pinggir Kali Code. Yogyakarta: Yayasan Pondok Rakyat.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah (edisi kedua). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Prasetyo, Hendromasto. 2014. Solo. Jakarta: Rehal Pustaka.

Priyatmoko, Heri. 2014. ―Kenali Sejarah Kampungmu‖, Solopos, 13 Mei.

Priyatmoko, Heri. 2014. ―Kampung!‖ Koran Tempo, 20 Mei 2014.

Priyatmoko, Heri. 2017. ―Toponimi Kampung yang Tenggelam‖ Tribun Jateng, 5 Juli.

Purwanto, Bambang dan Asvi Warman Adam. 2013. Menggugat Historiografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Rosyid, Imron. 2010. ―Menghadirkan Kembali Nama Kampung di Perkotaan‖, Kompas 1 Juni.

Setiawan, Bakti. 2010. Kampung Kota dan Kota Kampung: Tantangan Perencanaan Kota di Indonesia, pidato pengukuhan jabatan guru besar dalam Ilmu Perencanaan Kota. Yogyakarta: UGM.

Silas, Johan. 2008. ―Pengantar‖ dalam Akhudiat, Masuk Kampung Keluar Kampung: Surabaya Kilas Balik. Surabaya: Henk Publica.

Soedarmono. 2006. Pengusaha Batik di Laweyan Solo Awal Abad 20. Jakarta: Yayasan Warna Warni Indonesia.

Solopos. 2016. Asale: Cerita di Balik Nama Kampung & Tempat. Surakarta: PT. Aksara Solopos.

Sumargono. 2017. Grebeg Sudiro: Wujud Keberagaman Masyarakat Surakarta. Jakarta: Direktorat Sejarah.




DOI: https://doi.org/10.24071/jbm.v24i1.5845

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Bandar Maulana