Respon Guru Sejarah Sekolah Menengah Atas Yogyakarta Terhadap Wacana Alternatif Tragedi Kemanusiaan 1965

Kartika Pratiwi

Abstract


Sebelum Reformasi 1998, wacana tentang Tragedi Kemanusiaan 1965 mengikuti versi yang dibuat oleh rezim Orde Baru. Jatuhnya rezim Orde Baru menyulut sebagian dari masyarakat untuk menyelidiki lebih lanjut tentang kebenaran peristiwa Tragedi Kemanusiaan 1965. Beberapa dari mereka membuat film dokumenter dan buku yang menyediakan sisi lain dari wacana sejarah yang telah ada. Media dan bahan diskusi baru yang bermunculan ini menantang untuk sekolah dan guru sejarah agar lebih terbuka akan penerjemahan sejarah dari sisi lain. Namun, wacana tentang sejarah alternatif tidak selamanya mempunyai dampak. Beberapa dari guru sejarah masih memakai buku sejarah lama yang dibuat di jaman Orde Baru karena dihantui oleh rasa ketakutan pada rezim sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tanggapan dari guru sejarah terhadap wacana sejarah alternatif dengan topik Tragedi Kemanusiaan 1965. Penelitian dilakukan dengan memakai metode pemutaran film dokumenter sejarah yang mempunyai sudut pandang yang berbeda dengan versi dari rezim Orde Baru. Studi ini juga dipakai untuk melihat sampai sejauh mana guru sejarah mau untuk mempertimbangkan memakai narasi sejarah alternatif dalam metode pengajaran mereka. Penelitian ini diharapkan membantu perkembangan kurikulum sejarah demi pendidikan yang manusiawi dan demokratis di samping menyajikan bentuk metode pendidikan yang baru dengan menggunakan audio visual sebagai media dalam pembelajaran sejarah.



DOI: https://doi.org/10.24071/ret.v4i1.171

Article Metrics

Abstract view : 2710 times
PDF (Bahasa Indonesia) view: 1611 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Kartika Pratiwi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora is published by the Graduate Program in Cultural Studies at Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia.

Retorik is also available in print edition. Please click here for contact information.